Kamis, 19 Januari 2012

Dialog di Kampus LP3I: Pekerjaan Akting Semakin Diburu

Suasana dialog (foto: istimewa)
DUNIA akting tak lagi berdiri sendiri sebagai seni peran. Melainkan menjadi bagian dari bisnis industri entertainment. “Artinya orang yang ingin terjun di dunia seni peran tidak semata-mata ingin berekspresi seni, melainkan sebagai mata-pencarian. Menjadi pekerjaan,” papar Eddie Karsito, dalam ‘Dialog Interaktif Soal Seni Peran,’ di Aula Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi (LP3I), Kampus Pondok Gede, Rabu (11/1).
 Dialog yang diselenggarakan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi (LP3I) Kampus Pondok Gede bekerjasama dengan Humaniora The Art of Stage Anda Broadcasting ini, menghadirkan aktor dan aktris Eddie Karsito, Yati Surachman, serta Iwan Burnani (Sutradara) sebagai nara sumber. Ratusan mahasiswa dan mahasiswi, seta belasan siswa-siswi SMU Se-Kecataman Pondok Gede, cukup antusias mengikuti acara ini.
 “Kampus memiliki peranan penting dan strategies untuk menyiapkan generasi serta kader penerus bangsa. Oleh karena itu, diadakannya dialog interaktif soal seni peran ini diharapkan dapat menambah wawasan serta menjadi bagian dari keterampilan spesifik bagi mahasiswa. Kegiatan seni sangat penting dalam membentuk karakter seseorang. Di kampus LP3I Pondok Gede, seni peran akan menjadi wahana studi bagi mahasiswa yang bersifat non-akademik; soft skills. Melalui kegiatan ini kami harapkan mahasiswa kelak tidak saja cerdas, intelek, tetapi juga dapat  membangun citra dan harga dirinya, mampu, kompeten, lebih percaya diri, serta memiliki nilai,” kata A. Suarna Dijaya, Kepala Kampus LP3I Pondok Gede.
Eddie Karsito
 Akting lewat sinetron dan film layar lebar, lanjut Eddie Karsito, menjadi lapangan pekerjaan yang diincar banyak orang. Terutama kaum remaja. Mereka rela melakukan berbagai cara agar bisa mewujudkan impiannya menjadi artis terkenal dan banyak penggemar. “Fenomena tersebut terus berkembang sesuai tuntutan kebutuhan. Jumlah pelamar calon bintang setiap minggu meningkat. Bahkan beberapa Production House mengaku kewalahan menerima calon pemain, khususnya pendatang baru,” tukas aktor penyandang gelar Pemeran Pembantu Pria Terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2008 ini.
 Melalui makalahnya, Eddie juga memberikan tips bagi para peserta dialog yang ingin merintis karir di industri hiburan. Menurutnya ada lima faktor yang patut menjadi perhatian bagi para pemula. Kelima hal tersebut, kata aktor yang namanya melejit lewat film Maaf Saya Menghamili Istri Anda dan film Mengejar Mas-Mas ini, meliputi; faktor minat, bakat, keahlian (skill), relasi dan promosi serta faktor keberuntungan. “Menjadi artis top dan populer di industri hiburan menjadi harapan banyak orang. Hal ini bisa serba mudah diwujudkan. Tetapi bisa sebaliknya. Sukses dapat diraih asal memiliki keterampilan, rumus dan jurus strategis. Tanpa bekal memadai, tak sedikit, umumnya para pendatang baru yang akhirnya salah arah dan dimanfaatkan situasi,” ujar aktor, wartawan yang juga penulis buku Menjadi Bintang : Kiat Sukses Jadi Artis Panggung, Film dan Televisi ini.
 Menurut A. Suarna Dijaya, ‘Dialog Interaktif Soal Seni Peran’ ini menjadi kegiatan awal dari kegiatan pelatihan seni peran yang akan diadakan LP3I secara rutin setiap Rabu. Bertindak selaku instruktur, diantaranya para aktor senior, seperti Ray Sahetapy, Pong Hardjatmo, Dorman Borisman, Yati Surachman, dan Iwan Burnani.  “Beberapa artis muda seperti Dwi Sosono, Widi Mulia, Della Puspita, Krisna Mukti, Eddie Karsito, Ageng Kiwi, Indra L. Brugman, dan para artis lainnya juga akan ikut berbagi ilmu di kegiatan ini,” kata Suarna. (kf1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar