Syamsul Lussa, Duto Sulistyadi dan Ukus Kuswara |
Ajang bergengsi bagi insan perfilman
nasional ini memasuki penyelenggaraan ke-31 yang Malam Puncaknya direncanakan
akan dilaksanakan di Yogyakarta, 8 Desember 2012. Sementara itu, Duto
Sulistiadi selaku Ketua Panitia Pelaksana FFI 2012 mengatakan, “Ada sekitar 60
judul film bioskop, 50 judul film televisi (FTV), dan 50 judul film pendek yang
akan dinilai dalam penyelenggaraan FFI tahun ini,” katanya, saat berpidato.
Duto menambahkan FFI tahun ini akan
mengusung tema “Film Kita, Wajah Kita”. Sedangkan malam pengumuman nominasi FFI
dilangsungkan pada 24 November 2012. Dan puncaknya, akan berlangsung di halaman
Benteng Vrederburg, Yogyakarta, 8 Desember.
Sekjen Ekonomi Kreatif berbasis Seni dan
Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Drs Ukus Kuswara MM yang
juga hadir mewakili pihak pemerintah, juga menekankan pentingnya ajang tahunan
ini.
Para pemenang FFI diharapkan mampu bersaing
dengan film peserta festival film mancanegara. “Kami memutuskan untuk
mengikutkan pemenang FFI 2011, Sang Penari di ajang Academy Award tahun 2013,”
kata Ukus Kuswara.
Perihal kucuran anggaran penyelenggaraan
sebesar Rp16,2 M, Syamsul Lussa menyebutkan, “Ada dua tahap. Pertama kita
keluarkan Rp 4 miliar. Kemudian kita keluarkan lagi Rp 12,2 miliar. Totalnya Rp
16,2 miliar,” jelas Syamsul.
Katagori baru
Seperti tahun lalu, FFI yang
kali ini mengangkat tema “Film Kita Wajah Kita” melombakan empat jenis
kompetisi: film bioskop, film pendek, film dokumenter, dan film televisi. Yang
terakhir itu hanya untuk film-film dengan durasi tayang minimal 70 menit atau
lebih dikenal sebagai FTV.
Duto menargetkan sekitar 60 judul bioskop
dan 50 film televisi akan didaftarkan mengikuti kompetisi. Wakil Ketua Bidang
Festival, Aditya Gumay, yang membawahi kompetisi dan penjurian, menjelaskan,
pada kompetisi film bioskop awalnya akan digunakan sistem penjurian dengan
Komite Nominasi seperti tahun lalu.
“Saya
pribadi menganggap system itu sudah ideal,” katanya. Namun kemudian dengan
berbagai pertimbangan panitia memutuskan kembali menggunakan sistem Komite
Seleksi. Sebagaimana diketahui, Komite Seleksi mulai diterapkan ketika jumlah
film peserta semakin banyak sehingga merepotkan juri. Komite yang sering
disebut juri awal tersebut menilai seluruh film peserta dan memilih
film-film yang secara utuh (in
toto) dianggap baik untuk dinilai oleh Dewan Juri. Sistem ini beberapa kali
menimbulkan kontroversi.
Penyebabnya, sejumlah film yang memiliki
unsur-unsur menonjol tidak dipilih oleh komite yang memang hanya ditugaskan
menilai film, bukan unsur-unsurnya. Untuk menghindari tumpang-tindih penilaian
itulah pada FFI 2011 diperkenalkan system baru penjurian.
Komite
Seleksi diganti dengan Komite Nominasi yang fokus melakukan penilaian kualitas
teknis untuk menetapkan nominasi unsur-unsur terbaik. Komite beranggotakan 21
pekerja film dalam tujuh bidang (pemeranan, penyutradaraan, cerita dan
skenario, sinematografi, artistik, penyuntingan, suara dan musik). Dewan Juri,
yang terdiri dari tiga anggota komite dan empat juri baru, tinggal memilih
pemenang Piala Citra.
Meskipun kembali menggunakan komite seleksi,
tahun ini terdapat perubahan dalam jumlah dan komposisi juri. Komite Seleksi
beranggotakan Sembilan juri — terdiri dari lima pekerja film serta empat
seniman, budayawan, dan pengamat atau kritikus film — akan memilih 10- 15 film
pilihan. Untuk menjaga kesinambungan penjurian, semua anggota komite kemudian menjadi
anggota Dewan Juri ditambah enam juri baru. “Jadi total ada 15 juri yang akan
menetapkan nominasi dan memilih pemenang,” kata Aditya.
Unsur-unsur yang akan dinilai menurut Adit
sama seperti tahun lalu, dengan tambahan satu kategori baru, yaitu Penata Efek
Visual Terbaik.
Tidak berubah
Penjurian film pendek,
dokumenter, dan televisi tidak mengalami perubahan. Tujuh juri (film televisi)
dan masing-masing lima juri (film pendek dan dokumenter) menilai seluruh film
peserta untuk menetapkan nominasi dan pemenang. “Tapi ada sedikit perbedaan
dalam persyaratan peserta film pendek, yaitu durasi maksimalnya kini 20 menit.
Bukan 30 menit seperti tahun lalu,” jelas Akhlis Suryapati, koordinator
penjurian film pendek dan dokumenter.
Akhlis juga mengatakan anggota juri pada
keempat kompetisi sudah tersusun tapi masih akan difinalisasi dalam rapat pleno
panitia untuk disahkan. “Jadi sebaiknya jangan diumumkan dulu,” ucapnya.
Pendaftaran film peserta FFI 2012 mulai dibuka sejak peluncuran akhir minggu
lalu dan ditutup 31 Oktober. Informasi dan pendaftaran bisa dilakukan ke
Sekretariat Panitia Pelaksana FFI 2012, Gedung Film Lantai 1, Jalan MT Haryono
Kav 47-48 Jakarta 12770, atau melalui email sekretariatffi@gmail.com.
Aditya mengingatkan, “Film bioskop yang bisa
didaftarkan adalah film-film yang belum pernah mengikuti FFI sebelumnya
dan/atau lolos sensor antara 1 Oktober 2012 sampai dengan 31 Oktober 2012. (kf1/bob)