FILM omnibus besutan Salman Aristo,
Jakarta Hati akan tayang perdana di dunia sekaligus menjadi film pembuka
Balinale International Film Festival pada 22 Oktober 2012. Film yang dibintangi
sejumlah pemeran seperti Slamet Rahardjo, Didi Petet, Jajang C Noer, Roy Marten,
Andhika Pratama, Dwi Sasono, Agni Pratistha, Dion Wiyoko, Shahnaz Haque, Framly
Nainggolan, dan Asmirandah akan dirilis 8 November.
Jakarta Hati menjadi salah satu dari 34 film
yang ditayangkan di festival internasional di Indonesia yang tahun ini
diselenggarakan di Cinema XXI Beachwalk Kuta, Bali. Pendiri BALINALE, Deborah Gabinetti,
memuji kualitas film yang lolos seleksi dari 350 film yang diterima komite
seleksi.
“It is a very good film, the production quality
is there, the acting is there, the story is there, I think it would be an
interesting film as I said, not only Indonesian but for the foreigners and the expats,”
(Itu adalah film yang sangat bagus, produksinya berkualitas, aktingnya bagus,
ceritanya bagus. Saya kira itu akan jadi film yang menarik, seperti saya bilang,
bukan cuma untuk orang Indonesia tapi juga untuk orang asing dan para
ekspaktriat).
Produser Jakarta Hati, Lavesh M Samtani, pun
mengaku bangga filmnya bisa tampil di Balinale. Selama seminggu, puluhan film
dari beragam genre akan ditampilkan. Selain Jakarta Hati, film Indonesia yang
juga menjadi bagian Balinale adalah Lovely Man karya Teddy Soeriaatmadja. Film yang
dipilih menjadi Closing Night Special Screening itu akan ditayangkan pada 26
Oktober.
Christine Hakim, co-founder Balinale,
optimis bahwa festival ini bisa menjadi batu loncatan bagi para sineas lokal
untuk berbagi ilmu dengan sineas terkemuka dari mancanegara ataupun
memperkenalkan
karyanya ke kancah internasional.
Christine mengatakan, Balinale mengundang orang-orang penting di dunia
perfilman Hollywood, Asia, dan Eropa.
Menurut dia, film Indonesia akan jadi
prioritas tontonan bagi mereka. “Yang saya tahu mereka nggak akan melihat film
asing karena mereka bisa melihat film itu di festival-festival lain. Pasti
mereka akan memberikan prioritas untuk film lokal,” katanya di Jakarta, Jumat
sore.
Balinale memberikan hiburan untuk anak-anak
dalam Free Children’s Film Programme. Langit Biru yang disutradarai Lasja F
Susatyo menjadi salah satu pengisi program yang berlangsung pada 26-27 Oktober.
Pada tahun ke-6 penyelenggaraan festival ini, Deborah menyebutkan bahwa jumlah
film Indonesia yang ditayangkan memecahkan rekor dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu
enam film. (kf1/ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar