Jumat, 12 Oktober 2012

Lewat Jambore, Kemendikbud wadahi sineas film indie

Leony dan Deddy Mizwar (foto: sutrisno buyil)
WAKIL Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Wiendu Nuryanti mengatakan pemerintah bersama komunitas film di Tanah Air berkeinginan melawan arus gelombang film-film Asia terutama dari Korea Selatan, dengan mendorong film-film pendek karya sineas Indonesia untuk masuk ke kancah Internasional.
   "Saya sebagai garda depan untuk menggelontorkan gelombang Indonesia ke kancah Internasional, karena potensi film pendek ini luar biasa," kata Wiendu dalam penjelasan Jambore Film Pendek, 21-27 November 2012 di Gedung Kemdikbud Jakarta, Kamis.
   Wamendikbud yang didampingi aktor Deddy Mizwar, panitia jambore film pendek Riza Pahlevi, dan sutradara film pendek Leony Vitria Hartati mengatakan film pendek bisa menjadi alat penetrasi, untuk memasukkan gelombang Indonesia ke dunia Internasional.
   "Dukungan dan fasilitasi produksi film pendek berkarakter kebangsaan oleh pemerintah ini diharapkan mampu merangsang seluruh insan perfilman untuk menghasilkan karya-karya berkualitas. Melalui fasilitasi produksi film pendek ini, Kemdikbud menginginkan film Indonesia lebih berprestasi di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
   Wiendu Nuryanti mengatakan film pendek memiliki posisi yang sangat strategis. Pertama, adalah mengekspresikan kreativitas dan mengekspresikan kekuatan seni budaya dari kalangan para sineas muda. Kedua, film pendek mempunyai peran yang sangat efektif untuk bisa menjadi inspirasi di dalam pembangunan karakter. Itulah yang melatarbelakangi mengapa film pendek menjadi program yang diprioritaskan di lingkungan kebudayaan.
   Film pendek tentu strategis mulai dari penguatan dari sektor kreativitas/hulunya, sampai dengan hilir. Banyak cara untuk menghidupkan mata rantai, terutama yang menjadi tanggung jawab langsung dari kebudayaan adalah pada saat memperkuat hulunya.
   "Jadi bagaimana supaya film pendek itu memiliki kualitas yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan, kita akan memasuki era baru film pendek yang kreatif dan berkualitas," tutur Wiendu
   Jambore film pendek ini untuk mempertemukan para komunitas film pendek, sehingga bisa berinteraksi, saling berkompetisi secara tidak langsung, dan bisa belajar satu sama lain. Jambore Film Pendek juga akan memfasilitasi produksi film mereka.
   Sementara itu, Leony Vitria Hartati, yang dulu dikenal sebagai penyanyi cilik, kini merambah dunia seni akting dengan tampil di sinetron dan layar lebar mengatakan bahwa membuat film pendek sebenarnya lebih gampang.
   "Kita juga lebih bebas berekspresi dan tidak harus selalu dengan biaya mahal. Selama tahu tekniknya maka peralatan yang sederhana pun bisa digunakan untuk membuat film, termasuk dengan menggunakan ponsel," kata dia.
   Dengan adanya jambore film pendek ini, lanjut Leony, memberi kesempatan masyarakat untuk belajar. Masyarakat pasti bisa dengan mengikuti workshop dulu. Dengan modal kecil, mereka pasti akan tertarik membuat film pendek.
   Sementara itu, Deddy Mizwar mengatakan pembuatan film pendek atau indie saat ini banyak dilakukan kalangan sineas muda. Ada ribuan, bahkan jutaan karya film pendek di Indonesia. Sebagian karya mendapatkan panggung apresiasi dari beberapa penyelenggaraan festival film independen maupun festival film indie.
   Namun, kata dia, tidak semua karya sineas independen bisa manggung di festival dan dinikmati masyarakat luas, karena masalah mutu, kualitas, dan mungkin tema yang tidak sesuai dengan nilai-nilai daerah dan kebangsaan. (kf1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar