Kamis, 21 Juni 2012

'Cinta Di Saku Celana' mencopet cinta

Adegan 'Cinta Di Saku Celana' (foto: Starvision)
STARVISION menampilkan sebuah film cinta bertutur komedi romantik cerdas, Cinta Di Saku Celana. Kisah ini menyelisik dan mener-tawakan kecanggungan ekspresi saat jatuh cinta. Bukankah kita selalu punya cinta pada pandangan pertama, walaupun banyak yang terkubur karena kita ‘hanya menunggu kesempatan’, bukan ‘mengejar kesempatan’ tersebut. CDSC mengajak siapa saja untuk interospeksi, belajar mengkomuni-kasikan rasa dan cinta, sebelum rasa dan cinta tersebut menenggelamkan semangat hidup kita. Tontonan ini menjadi wajib bagi orang yang masih butuh cinta.
   CDSC adalah film tentang usaha seorang laki-laki mengejar impiannya. Ahmad (Donny Alamsyah), tum-buh besar menjadi anak pintar di Panti Asuhan, sejak kecil ia tak mengenal cinta. Film dimulai ketika Ahmad sudah bekerja sebagai pegawai pos, dalam setahun rutinitasnya berangkat-pulang dari tempat kos ke kantornya dengan menggunakan kereta api Commuter (KRL), Ahmad bertemu sosok yang menarik hatinya, Bening (Joanna Alexandra). Dengan kamera handycam tuanya, Ahmad selalu merekam Bening dari jauh. Ahmad menemukan perwujudan cinta dalam diri gadis yang dikenalnya melalui kiriman kartu pos dari tunangan gadis itu.
   Ibu Panti Asuhan (Vita Ramona) mendengar kabar dari anaknya, Gifar (Dion Wiyoko) bahwa Ahmad tengah jatuh cinta. Bu Panti yang merasa Ahmad sudah membantu hidup anaknya yang bodoh tapi playboy, pun membantu Ahmad, memberinya advise agar Ahmad menulis surat dan menyatakan perasaannya pada Bening.
   Antara segan dan menuruti saran Ibu Panti, Ahmad akhirnya menulis surat cinta yang akan ia berikan pada Bening di atas Commuter. Sayangnya, tepat ketika Ahmad hendak memberikan surat itu pada Bening, seorang copet berhasil mengambil dompet tempat di mana Ahmad menyelipkan surat cintanya.
  Nasib kecopetan itu memberi ide pada Ahmad, bahwa dari pada bersusah payah mendekati Bening, Ahmad meminta bantuan copet dari Pasar Senen bernama Gubeng (Ramon Y Tungka), dengan iming-iming imbalan uang. Gubeng si pangeran copet bersedia mencopetkan cinta untuk Ahmad.
  Tapi pada hari Gubeng menjanjikan datang membawa cinta hasil copetannya, Gubeng tak datang. Ahmad pun meradang. Cinta membawa Ahmad bertemu Roy (Gading Marten) seorang pengedar narkotik, juga Bagas (Lukman Sardi) tunangan Bening yang selama ini sibuk berpindah dari satu negara ke lain negara, mem-buat Bening menanggung rindu, sendiri. (tis)

Dian Sastro melenggang di red carpet Cannes

Dian Sastrowardoyo berpose di Festival Film Cannes 2012. (foto: bbcnews)
DARI ajang perfilman internasional Festival Film Cannes, 27 Mei 2012 lalu, Dian Sastrowardoyo menjerit di akun twitter-nya, berbagi kesenangan dan bangga bisa berada di komunitas film dunia itu. Sayangnya, Dian berada di sana tidak dalam kapasitas sebagai perwakilan artis film Indonesia, melainkan sebagai Brand Ambassador L’Oréal Paris. Salah satu artis terbaik Indonesia ini terpilih sebagai artis pertama dari Asia Tenggara yang diboyong oleh produk kecantikan ternama itu untuk melangkah di red carpet Festival Film Cannes.
   L''Oreal Paris Indonesia menyebarkan rilis tentang cerita dan ke-giatan Dian bersama sederet selebriti dunia.  Mulai dari seruang make-up dengan artis Andie Mc-Dowell dan Ximena Navarrete sampai berpose bersama Robert Pattinson di tengah pemutaran film Mud karya sutradara Jeff Ni-chols.
   "Oooh eeem jiiiii di belakang gue duduk Robert Pattinson!!!!!! Keep it cool.. Keep it cool... (mendadak senyap, gak ngobrol sama sebe-lah)," tulis Dian di akun Twitter-nya @therealDiSastr, Ahad ma-lam, 27 Mei 2012.
   Pada penampilan perdananya di red carpet, Dian Sastrowardo-yo mengenakan strapless dress berwarna hijau dan biru elektrik hasil rancangan desainer Indonesia, Eddy Betty. Penampilan Di-an dipercantik oleh beauty team L’Oréal Paris, yaitu make-up artist kelas dunia, Billy B, serta tatanan rambut kreasi hairdresser papan atas, John Nollet.
   Dian turut berpartisipasi di acara cocktail party di tepi kolam renang Hotel Martinez yang juga dihadiri oleh sederet bintang ter-kemuka kelas dunia, seperti An-die McDowell, Sonam Kapoor, dan Miss Universe 2010 Ximena Navarrete. Selain itu, Dian juga melakukan sesi pemotretan dan wawancara dengan sejumlah media Prancis.
  Dian melanjutkan kunjungan ke Head Office L’Oréal Paris di dae-rah Clichy, Hauts-de-Seine, untuk menghadiri sebuah seminar yang mengupas tentang konsep “Karena kita berharga” yang menjadi  visi dan misi L’Oréal Paris. Acara Dian di Cannes memang tidak  terkait dengan film. (kf1)

Green School salurkan bakat anak di Sukabumi

ANIMO berkesenian masyarakat di daerah Sukabumi, Jawa Barat membuka peluang bagi kehadiran lembaga khusus seperti agency dan sekolah model. Green School Artis Management, hadir sejak awal tahun 2011 mulai berkembang dan berperan dalam meningkatkan kereatifitas anak-anak di Sukabumi, Jawa Barat.
   Sekolah ini didirikan oleh 5 orang pemuda yang berpengalaman di bidang entertainmen dalam melahirkan bakat-bakat seni sepeeti akting, model, presenter, vokal, serta tarian.
 Secara bersama-sama, kelima-nya bertekad memberi motivasi dan kemauan, dan bekerjasama. Hasilnya, antara lain beberapa anak berprestasi yang memba-nggakan kota sukabumi. Bahkan, beberapa diantaranya berhasil mendapatkan kontrak bekerja sama dengan tv swasta diantaranya Putri Azzahra sebagai binta-ng iklan sebuah produk susu, Pa-ndu Asmara sebagai model video clip band Ungu, serta beberapa film, ftv dan reality show di station tv swasta.
 Seorang siswa green school mengatakan merasa betah beruntung bisa bergabung di sekolah ini karena semua pengajar di sa-na sangat profesional seperti a-yah Speth (bidang acting coach), Tina Kania (modeling coach), Fin-kan J (dance coach), Indra Isa (vocal coach), dan Awank (presenter coach).
 “Saya mendapat pengajaran yang berkualitas dan sangat ber-manfaat,” kata salah seorang siswa.
Di belakang itu semua peran sebuah team atau staff sangatlah berpengaruh. Untungnya Green School Artist Management mem-punyai tim atau staff yang solid yakni Tina Kania (manager), Arfin Wijaya (programer), Hersa Muhamad (assistan manager), dan Malik Fahad Maulana (marketing).
Beberapa siswa kelas anak yang menapak karir, antara-nya Putri Zahara (9) dengan prestasi di bidang model-ing, menyanyi, menari, akting dan model iklan susu Zee Kalbe-nutrional, Natasya Adinda (6), Athiya (11), Regina Cahya (4), dan Siti LUna Lukmar (4). (kf1)

Parfi menang gugatan, gelar acara syukuran

Aa Gatot Brajamusti (foto: Munadi)
SETELAH melalui masa persidangan hampir setahun, kasus gugatan H Jenny Rachman mantan Ketua Umum PARFI terhadap Ketua DPP Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) periode 2011-2016 Gatot Brajamusti akhirnya dimentahkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 
  Pada sidang putusan Selasa 12 Juni 2012 tersebut, masing-masing pihak, baik Jenny Rachman maupun Aa Gatot Brajamusti diwakilkan oleh tim pengacaranya.
  “Alhamdulillah berkat doa kita semuanya Pengadilan Negeri  telah memutuskan yang terbaik,” kata Aa Gatot Barajamusti yang ketika dihubungi Tabloid Kabar FILM berada di Hong Kong, Senin (18/6).
   Setelah putusan PN, PARFI menggelar acara syukuran pada Kamis (14/6/2012) di kediaman Aa Gatot kawasan Puncak, Jawa Barat. Acara ini dihadiri antara lain Deddy Mizwar, Piet Pagau, dan lain-lain.
    Seperti diketahui gugatan atas pengurus PARFI (Aa Gatot Cs) dilakukan Hj Jenny Rachman pasca putusan Kongres PARFI yang memilih Gatot Brajamusti sebagai ketua PARFI.
   Terpilihnya Aa Gatot tersebut tidak memuaskan sebagian kandidat calon ketua PARFI, termasuk Hj Jenny Rachman. Pihak Hj Jenny mendapat dukungan sejumlah anggota PARFI lainnya, dan membawa kasus ke pengadilan.
   Namun, Selasa (12/6/2012), Hakim Ketua Pengadilan Jakarta Selatan Suko Harsono  memutuskan, bahwa yang dituduhkan Hj Jenny Rachman tersebut tidak terbukti.
   Ketidakhadiran Hj Jenny maupun Aa Gatot diwakilkan oleh kuasa hukum masing-masing yakni Kartika Yosodiningrat (Kuasa hukum Hj Jenny dan Syamsul Arifin SH MH selaku kuasa hukum Aa Gatot).
 Menanggapi hasil putusan hakim tersebut, Kartika Yosodiningrat mengaku kecewa. "Persoalan akan naik banding atau tidak saya belum tahu, karena keputusan ini akan saya laporankan dulu ke ibu Hj Jenny," ujar Tika,
   Sedangkan Aa Gatot mengatakan bersyukur atas putusan itu. “Mungkin karena niat saya tulus, untuk ikut membangun dunia perfilman Indonesia, jadi Tuhan tidak menghendaki saya jatuh," kata Aa Gatot.
   "Yang pasti kini saya lega dan tidak malu serta tidak ragu lagi untuk melangkah menjalani roda organisasi PARFI," ujar Aa Gatot yang kini sibuk menyelesaikan produksi film laga berjudul Azraq dan beberapa produksi televisi. (kf1)