Jumat, 06 Januari 2012

Girlband 'Queen 5' diawaki finalis Miss Celebrity 2011

AJANG bakat Miss Celebrity 2011 yang menghasilkan talent di bidang akting, ternyata juga dapat menciptakan girlband. Adalah lima gadis cantik dan seksi, Widuri, Tasha, Ayu, Disky dan Gadis yang dipertemukan dalam wadah bernama Queen 5 (baca: queen Five) untuk mengusung hits single bertajuk You Me End.
   Kemunculan girlband Queen 5, seperti dikatakan Zee Lee selaku produser dari label ZMI, tak ingin sekadar meramaikan fenomena musik yang ada. Dalam hal olah vokal dan koreografi benar-benar ditangani para profesional. Agar bisa memikat masyarakat,
bukan karena faktor kata kata “You Me End“ yang populer saat ini dikalangan masyarakat dan ABG "Kami punya konsep cukup matang agar mereka punya ciri khas lain. Maksudnya, tentu saja berbeda dari Girlband yang lain, Kami malah ingin membuat
Queen 5 ini punya pasar internasional," tegas Zee Lee
   Nilai plus yang sebelumnya dipunyai para awak girlband Queen 5 adalah mereka telah melakoni profesi seni masing-masing. Ada yang aktif di pentas model, DJ Musik, peragawati dan bahkan personil group band,Namun kelima gadis nyentrik tersebut, meyakinkan diri memiliki talenta dalam bermusik, yang tak kalah dahsyat dengan girlband lain-lain.
   “Semua pengalaman itu bikin kami jadi lebih percaya diri. Namun begitu kami tetap punya tekad ingin memberikan yang terbaik dalam soal kualitas vokal dan penampilan," ungkap Widuri.
   Beberapa penikmat musik juga menyatakan masuk akal jika Queen 5 berani bersaing prestasi dengan para pendahulunya karena kemampuan teknik menyanyi mereka di atas kertas memang bagus.
   Para personel Queen 5 juga dikenal sebagai orang-orang yang sudah terbiasa menguasai panggung konser. Kelima gadis cantik personel Queen 5 juga mengakui bahwa mereka bisa eksis di panggung musik setelah difasilitasi Zone Musik Indonesia (ZMI).
   Maklum, mereka direkrut dari panggung Miss Celebrity 2011. Apalagi para personel Queen 5 adalah mantan finalis di ajang itu.
Jadi, menurut banyak pecinta musik girlband, Queen 5 mesti mampu mengatasi kehebatan para pendahulunya di bidang musik.
 Di pengujung tahun ini, misalnya, mereka ingin langsung berada di puncak popularitas dengan menandalkan hit single "You Me End".
Dua personel girlband Queen 5, Tasha dan Gadis, juga mengaku blakblakan sejak dulu memang sudah punya impian ingin profesional sebagai entertainer (penghibur). Di pengujung tahun ini, misalnya, mereka ingin langsung berada di puncak popularitas dengan menandalkan hit single "You Me End".
Nilai plus yang dipunyai para awak girlband Queen 5, yakni mereka justru telah melakoni profesi seni masing-masing. Semua pengalaman itu bikin kami jadi lebih percaya diri.
Namun, kami tetap punya tekad ingin memberikan yang terbaik dalam soal kualitas vokal dan penampilan," kata Widuri yang diamini dua personel lain, Ayu dan Disky.
untuk hits single "You Me End", girlband Queen 5 sudah banyak dapat tawaran manggung di daerah. Tapi, tawaran itu belum sepenuhnya bisa dipenuhi karena berbagai alasan. "Nggak harus buru-buru, kan? Lagian, kami yakin, kok, soal kemunculan Queen 5 ini hanya tinggal soal waktu," ujar Zee Lee lagi.(tis)

Kamis, 05 Januari 2012

Fitri Tropica: Sudah main 3 Film... eh dua!

Fitri Tropica (foto: imam)
TAHUN 2012 bagi artis kocak Fitri Tropica akan menjadi tahun pencapaian barunya di dunia hiburan. Selain bisa nyanyi, siaran di radio, melawak dan menulis buku, presenter acara tv ini akan berakting dalam film. "Tahun ini aku akan main dalam film berjudul Berlian Si Etty, sebagai pemeran utama," kata Fitrop ditemui tabloid Kabar Film di Studio Indosiar, Jakarta, Rabu (4/1) siang.
   Mengingat judul dan karakter Fitri yang rame, tentu terbayang film yang akan dirilis sekitar Februari 2012 tersebut bergenre komedi. Tetapi, Fitri justru menilai film itu jauh dari komedi.
   "Filmku nanti walaupun kesannya komedi, sebenarnya justru film drama. Ini tentang seorang perempuan dari daerah, karakternya sangat aku sekali. Yah, mirip perjalanan seorang Fitrop," kata artis yang sukses menulis novel best seller, berjudul Kening itu.
   Bagi Fitri berperan dalam film merupakan pengalaman yang ketigakalinya. "Sebelumnya, aku sempat ikutan main di film Garasi dan Madame X. Jadi, film Berlian Si Etty adalah filmku yang ketiga,... eh yang kedua! Soalnya, di film Garasi, meski aku ikutan syuting tapi nggak nongol. Jangankan orangnya, jariku pun nggak muncul hehehe," kata Fitri meralat ucapannya, dengan gaya bicara yang khas; rame.
   "Sebenarnya, kalau aku main film itu lebih karena ingin merasakan bagaimana bekerjasama dengan orang lain. Misalnya, di Madame X, aku terima tawaran main karena kepingin tahu bekerjsama dengan Teteh Nia Dinata. Selain itu, aku menikmati proses belajar di film itu," lanjut Fitri.
   Istimewanya, di tengah kesibukan menjadi presenter acara Histeria di Indosiar, dan mengisi berbagai program off air, Fitri masih bisa menulis novel. Bagaimana caranya menulis novel di tengah jadwal yang padat? "Terus terang saja, aku menulis novel Kening yang sekarang sudah dicetak ulang 7 kali itu, bukan di laptop atau komputer. Aku banyak menulis lewat Blackberry," ungkap Fitri.
   Menurut Fitri, menulis novel bukanlah sebuah keinginan. Dia hanya melampiaskan apa yang melintas di keningnya ke dalam tulisan. "Jadi aku nggak rencanakan bikin novel. Ini mulanya sekadar iseng-iseng, lalu karena sudah banyak tulisannya, terfikir untuk dibukukan, jadilah novel," katanya.
   Beruntung, novel 'iseng-iseng' Fitri menghasilkan pembaca yang tidak sedikit. Bahkan, belakangan sudah ada yang menawarkannya untuk mengangkat novel tersebut jadi film. "Sudah ada pihak yang mau memfilmkan novelku tapi, aku ngasih syarat akan 'melepas' novel ini kalau aku dilibatkan dalam produksi film, minimal jadi produser kecillah. Karena, aku sempat beberapa kali lihat film berbasis novel, yang ternyata tidak pas seperti di novel. Aku pingin kalau novel ini difilmkan, benar-benar  seperti 'pindah ruangan' dari buku ke film," kata Fitri.
   Tentang kebiasaannya menulis melalui BB, Fitri bilang, karena alasan teknis saja. "Soalnya kalau pakai laptop, aku bukannya menuilis malah nungging (tidur-red)," katanya. (tis)

PARFI akan 'mendirikan' 100 bioskop

Aa Gatot Brajamusti (foto: munadi)
KETUA Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Aa Gatot Brajamusti mentargetkan tahun 2012 akan mengelola 100 bioskop di Indonesia. "Insya Allah, kami akan mengelola 100 bioskop untuk mengurai persoalan kekurangan bioskop," kata Aa Gatot kepada tabloid Kabar Film, Kamis (5/1) di Jakarta.
   Menurut pemeran dalam film Ummi Aminah ini, pengelolaan bioskop menjadi salah satu perhatian PARFI selain pembukaan sekolah akting, dan usaha lainnya dalam rangka menghidupkan organisasi tersebut.
   "Secara khusus, bioskop yang akan kami kelola nanti menyertakan dukungan pihak pemda di masing-masing daerah dimana cabang PARFI berada," ujar Aa Gatot, yang kini sedang menyelesaikan syuting film laga berjudul 'Azraq'.
   Dikatakannya, persoalan film Indonesia salah satunya adalah keterbatasan jumlah bioskop. Sehingga masa pemutaran film maupun kesempatan masyarakat untuk mengapresiasi film nasional sangat terbatas.
   "Saya sebagai Ketua PARFI prihatin atas kurangnya bioskop, karena dampaknya juga berimbas ke profesi para artis. Jika bioskop sedikit, maka tingkat apresiasi masyarakat juga kecil. Jika apresiasi masyarakat kecil terhadap film nasional, maka mereka juga tidak mengenal dengan baik artis film," kata Aa Gatot lagi.
   Bentuk pengelolaan bioskop ini, menurut dia dengan membagi tugas pelaksanaan dengan pemerintah daerah. "Kami akan meminta Pemda memberikan salah satu ruangan atau aula yang layak untuk pemutaran film, untuk dijadikan bioskop. Untuk sementara ini mungkin setiap Jumat, Sabtu dan Minggu saja, di saat gedung tidak dipakai," katanya.
Selanjutnya, operasional gedung akan dikelola oleh anggota-anggota PARFI. "Jadi, kami hanya mengelola bioskop, dan gedungnya adalah milik Pemda," jelasnya.
   Secara matematis, Aa Gatot memperkirakan dalam seminggu di satu bioskop ini nantinya bisa menyedot minimal Rp25 juta. "Mudah-mudahan, konsep yang kami tawarkan nanti dapat terlihat hasilnya, karena secara hitungan, dalam seminggu kita bisa hasilkan Rp25 Juta di satu bioskop. Nah, ada berapa Pemda di Indonesia, banyak kan?" kata Aa Gatot, yang baru setahun memimpin PARFI menggantikan Jenny Rachman.
   Ditambahkannya, bahwa bioskop di Indonesia sangat menarik investor tak hanya dari dalam tetapi juga luar negeri. "Daripada lama menunggu investor asing datang, kita harus berdayakan dulu investor lokal yang sudah siap," tandasnya.  Tentu saja, rencana PARFI ini sangat memberi harapan meski pun tidak mudah, karena akan berhadapan dengan masalah distribusi film yang memang sangat terikat pada jaringan peredaran tertentu. (tis) 

Selasa, 03 Januari 2012

2012 pemerintah targetkan lebih 8 juta wisman ke Indonesia

MESKI kondisi ekonomi dunia tak begitu sehat namun kepariwisataan Indonesia di tahun 2011 kondisinya sangat menggembirakan. Estimasi wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 7,6 juta orang melebihi target renstra 7,1 juta orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 ada kenaikan sekitar 8,5 persen. Dari aspek devisa diperkirakan negara menerima sekitar 8,5 miliar dolar AS atau tumbuh 11.8 persen disbanding tahun lalu 7,6 miliar dolar.
   ”Di tahun 2012 kami akan berusaha agar wisman bisa mencapai lebih dari delapan juta orang,’ujar Menparekraf Mari Elka Pangestu, dalam acara jumpa Pers Akhir Tahun 2011, di Balairung Soesilo Sudarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis, (29/12).
   Menparekraf yang didampingi pejabat eselon I di lingkungan Kemenparekraf pada kesempatan itu mencanangkan tema kepartiwisataan Indonesia ditahun 2012 dengan tema  Green dan Creative Tourism. Alasan mengambil tema ini karena kondisi alam menuntut adanya lingkungan yang hijau dan asri di daerah tujuan, dan tentunya para wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara akan melihat berbagai hasil kreasi yang ada di lokasi itu baik kerajinan maupun ragam kuliner.”Kuliner sekarang ini sudah menjadi topik utama bagi wisatawan yang akan berkunjung ke lokasi wisata. Indonesia sudah terkenal dengan nasi goreng dan rendang,”jelas Mari Elka Pangestu.
   Untuk tahun depan Mari menargetkan 8 juta wisman dan bisa menghasilkan devisa sekitar 8,96 miliar dolar AS. Sementara untuk wisatawan domestik Kemenparekraf men argetkan sebesar Rp 171,5 triliun. Namun target itu diakuinya hanya bisa dicapai bila semua steakholders bekerja keras.”Meski prospek pariwisata tahun 2012 cerah, kita tetap harus mengantisipasi kemungkinan pelemahan perekonomian global,”ujar Mari. Dia menambahkan tetap optimis  target tersebut akan tercapai karena sektor pariwisata  tahan terhadap krisis.
   Berkenaan dengan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dengen mengacu kepada kaidah UNESCO. Telah dilakukan inventarisasi pada tahun  2009, dan sampai tahun 2010 telah dicatat sebanyak 1.108 karya budaya dari 33 propinsi di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2011 telah dicatat sebanyak 1000 karya sehingga total 2.108  karya budaya pada tahun 2011. Karya budaya ini menjadi aset ekonomi  kreatif  Indonesia. (kf1)

Tokoh-tokoh kreatif raih penghargaan 'Apresiasi Wonderful Indonesia'

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar ‘Malam Apresiasi Won-derful Indonesia’ di Ballroom Grand Sahid Hotel Jakarta, Kamis (29/12) malam. Pada acara itu Menparekraf Mari Elka Pangestu memberikan penghargaan kepada pelaku bisnis dan stakeholder pariwisata yang berjasa dalam memajukan kepariwisataan Indonesia.
   “Keberhasilan yang telah dicapai bukan hanya milik Kemenparekraf, tetapi keberhasilan kita semua. Tanpa kerjasama dari pihak swasta dan stakeholder tentu sulit untuk mencapai keberhasilan ini,” kata Mari Elka Pa-ngestu, seraya menyatakan optimisme untuk mencapai target tahun 2012 sebanyak 8 juta wisman. Sementara capaian target tahun 2011 sebanyak  7,6 juta wisman.
  Apresiasi diberikan kepada kepada pihak-pihak yang berjasa bagi pariwisata nasional antara lain PT Bha-rawisata Mandiri, PT Garuda Indonesia, Kabupaten Raja Ampat, Papua, Kalend pelopor Kampung Inggris,  dan Museum Pasifika Asia.
   Menparekraf didampingi Wamenparekraf Sapta Nirwandar juga memberikan penghargaan Lifetime Ac-hievment kepada Chairman dan President Sahid Group, Prof. Dr. Sukamdani Sahid Gitosardjono, Perintis PT Regina Alta  Panorama, Adhi Tirtawisata, S.H, perintis pembangunan Pacto-Convex,  Halim Indrakusuma dan pendiri PT. Natrabu Group Rahimi Sultan.
  Selain itu diumumkan nama-nama delegasi pariwi-sata Indonesia ke luar negeri antara lain Tomi Robedi Basar sebagai pelukis, Rudi Pesik sebagai peramu dan pengusaha kopi, Andara sebagai Putri Pariwisa-ta, Wayang  Orang Bharata sebagai tim kesenian, dan Addie MS sebagai musisi.
   “Keberhasilan yang telah dicapai bukan hanya milik Kemenparekraf, tetapi keberhasilan kita semua. Tan-pa kerjasama dari pihak swasta dan stakeholder tentu sulit untuk mencapai keberhasilan ini,” kata Mari Elka Pangestu. 
   
Berikut ini adalah para penerima penghargaan apresiasi Wonderful Indonesia tahun 2011, adalah : 
   Kategori Travel Agent : PT. Bharawisata Mandiri.  
   Kategori Airline : PT. Garuda Indonesia. 
   Kategori pemerintah daerah : Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat. 
   Kategori Perorangan : Bapak Kalend, pelopor Desa Wisata Pendidikan Tulungrejo, Kabupaten Kediri,  
   Jawa Timur. 
   Kategori Museum : Museum Pasifika Asia, Nusa Dua, Bali. 
   Kategori Lifetime Achievement :
1. Perintis Industri Pariwisata, Prof. Dr. H. Sukamdani Gitosardjono, President Sahid Group. 
2. Pengabdian Pengembangan Pariwisata, Adhi Tirtawisata, S.H, CEO Panorama Tours. 
3. Perintis MICE, Halim Indrakusuma, Pacto Organizer. 
4. Rahimi Sutan, PT. Natrabu Group. 
Penghargaan Khusus: Habel Melkias, Suwae S.sos. MM, Bupati Kabupaten Jayapura, Papua. (kf2)

Inilah media pemenang APWI 2011

SEJUMLAH media massa menerima Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2011, antaranya Antara TV meraih penghargaan pertama Kategori Media Elektronik (Televisi) melalui program acara Dokumenter dengan judul film Batik Lasem.
   Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam acara penyerahan penghargaan APWI 2011 dan Green Hotel Award 2011 di Jakarta Senin menyatakan, wartawan dan penulis adalah ujung tom-bak untuk menyebarluaskan berita kepariwisataan Indonesia.
  "Dengan makin meluasnya penggunaan internet dan makin berkembangnya social media, maka penyebarlu-asan berita dan informasi tidak hanya melalui cara yang konvensional seperti TV, koran, dan majalah," kata Mari Pangestu.
   Antara TV menyisihkan 34 judul tayangan televisi yang siar selama periode November 2010 sampai dengan Oktober 2011. Sementara Metro TV menduduki peringkat kedua melalui program acara Archipelago dan judul film Moni, Suku Pegunungan Papua. Pemenang ketiga diraih Trans TV melalui program acara Jela-jah dengan judul film Legenda Sang Raja Komodo.
   Kategori Media Cetak, pemenang pertama diraih Fadil Aziz dengan judul tulisan Nias As You Know It dari Majalah Jalan-Jalan, pemenang kedua Ponco Anggoro dengan judul tulisan Sensasi dan Romantisme Pu-lau Seram dari Harian Kompas, dan pemenang ketiga Yogira Yogaswara dengan judul tulisan Berwisata di Saung Angklung Ujo dari Harian Koran Jakarta.
   Sementara Kategori Media Elektronik (radio) LPP RRI menjadi pemenang pertama dengan judul siaran Pesona Wisata Pantai Nembrala Pulau Rote, pemenang kedua KBR 68H dengan judul siaran Kawasan Warisan Budaya Dunia ada di Bali, dan pemenang ketiga juga diraih KBR 68 H dengan judul siaran Wisata Sejarah, Wisata ke Masa Silam.
   Penghargaan khusus kategori Media On-Line diraih Asita Suryanto dengan judul tulisan Ke Raja Ampat Mahal? Baca Dulu Tips Ini dari Kompas.com dan Lintang Rowe dengan judul tulisan Jelajah Komodo dari mediaindonesia.com.
   Penghargaan khusus lifetime achievement bidang kepariwisataan disampaikan kepada Arifin Hutabarat yang selama ini aktif menjadi pangamat pariwisata sekaligus pemimpin redaksi Majalah Pariwisata Indonesia.
   Tim juri yang terdiri dari pengamat pariwisata, akademisi, dan praktisi pariwisata telah menyeleksi sebanyak 188 artikel media cetak yang dikumpulkan selama periode November 2010-November 2011.
   Menteri Mari Pangestu mengatakan, pihaknya ingin mendorong pewarta dan penulis agar lebih aktif menyebarluaskan informasi tentang pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
   "Sekarang ini, banyak kejadian dan informasi yang beredar lebih cepat dan lebih luas melalui social media. Oleh sebab itu saya ingin menyemangati rekan-rekan wartawan agar dapat lebih aktif menggunakan platform sosial media sebagai bagian dari penyebarluasan informasi khususnya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya di Balairung Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (19/12).
   Penghargaan APWI 2011 merupakan apresiasi Kemenparekraf kepada jurnalis dan media penyiaran yang telah memberitakan potensi kekayaan dan keberagaman budaya Tanah Air.
   Hasil tulisan, reportasi, siaran, maupun tayangan tersebut diharapkan juga mampu mendorong minat masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. (kf1)

Musikal 'Lutung Kasarung' menjaga eksistensi kearifan lokal

KISAH legenda bertema kearifan lokal 'Lutung Kasarung' tak lekang oleh waktu. Eksistensinya tak tersebar di dalam tutur sederhana di rumah-rumah masyarakat Bandung, Jawa Barat, hingga terekam dalam medium film, komik, buku, dan pentas musikal. Adalah G Kruger dan L Heuveldorp, pembuat film dari Belanda yang memperkenalkan pertamakali kisah Loetoeng Kasaroeng di tahun 1926. Ketika itu, Bupati ke-14 Bandung RAA Wiranatakusumah memelopori film yang sangat menghebohkan dunia perfilman di tanah air. Setelah lewat seabad produksi film tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf Effendy menggagas pementasan drama musikal 'Lutung Kasarung' yang melibatkan lebih dari 100-an pemain.
   "Pementasan ini menghadirkan sepenuhnya para seniman dan se-niwati dari Jawa Barat, terutama Bandung," ujar Dede Yusuf, dite-mui saat rehat pementas-an hari ke-4 Lutung Kasarung, di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat Sabtu (30/12) malam.
   Pentas musikal 'Lutung Kasarung' digelar 27 Desember 2011 hingga 1 Januari 2012 digarap oleh sutradara Didi Petet secara apik, modern dengan balutan unsur tradisi yang kuat. Tidak dipungkiri, pentas ini menjadi pilihan alternatif liburan menjelang pergantian tahun. Kota Bandung sendiri punya beberapa menu untuk mengisi liburan akhir tahun.
  Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Sapta Nirwandar yang hadir bersama sejumlah pejabat eselon dan staf Menparekraf, mengatakan, pertun-jukan ini menghadirkan hiburan menarik berkelas dunia yang dapat dinikmati seluruh segmentasi usia.
  "Melalui pertunjukan Musikal Lutung Kasarung yang mengangkat kearifan lokal Jawa barat dan lebih mendekatkan cerita rakyat Jawa Barat kepada generasi muda nusantara khususnya generasi muda dari Jawa Barat," kata Sapta Nirwandar.
  Sapta menjelaskan, untuk kedepannya akan kearifan lokal dari daerah lain dapat dipromosikan melalui pertunjukan drama musikal.

 "Kearifal lokal seperti Sangkuriang, Malin Kunda-ng, dan masih banyak lainnya dapat diangkat dan dipromosikan melalui drama musikal," jelasnya.
   Kemenparekraf berharap, Musikal Lutung Kasa-rung mampu menggeliatkan sektor pariwisata di Indonesia dan Bandung pada khususnya
  "Dengan harapan agar para wisatawan domestik dan mancanegara (Malaysia & Singapura) memiliki keragaman tujuan dalam mengisi liburan akhir tahun di Bandung," harapnya.
   Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf menambahkan, Musikal Lutung Kasarung (Lutung yang Tersesat) adalah cerita yang mengisahkan legenda masyarakat Sunda tentang perjalan-an Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (bumi) dalam wujud seekor lutung (sejenis monyet). Dalam perjalanannya di bumi, sang lutung mencari putri idaman hati yang ternyata ada pada sosok Purbasari Ayuwangi. Purbasari adalah putri calon pemegang tahta yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang. Dalam perjalanan mendapat haknya sebagai pemegang tahta, Purbasari diberikan beragam cobaan oleh Purbararang.

  "Kisah cinta dan perjuangan Lutung Kasarung dan Purbasari ini  di-mainkan dalam konsep musikal modern dengan tak menghilangkan unsur tradisi dan budaya yang khas Sunda," ujarnya.
   Dede menjelaskan, pertunjukan Musikal Lutung Kasarung melibatkan beberapa putra terbaik Jawa Barat seperti Didi Petet (Sutradara), Eddy D Iskandar dan Getar Jagat Raya (Penulis Naskah), Ismet Ruchimat dan Iman Lukman “Sambasunda” (Penata Musik),  Ayo Sunaryo dan Asep Nugraha (Penata Tari), Deden Siswanto dan Kania Roesli (Penata Kostum), Abdullah Yuliarso (Produser Eksekutif) serta rekan-rekan yang tergabung dalam Paguyuban Mojang Jajaka Jawa Barat. Artis ternama seperti pasangan Laudya Cynthia Bella dan Chico Jerikho juga bergabung dalam acara terbesar di Bandung di akhir 2011.
   "Dengan melibatkan beberapa putra dan putri terbaik Jawa Barat sekaligus memperkenalkan kearifan lokal Jawa Barat," tutup Dede Yusuf, seraya menyebutkan pentas drama ini sangat memungkinkan untuk diangkat ke dalam film layar lebar. (kf1)