Selasa, 31 Juli 2012

Berlanjut, tradisi film Indonesia di ajang PiFan Korea

DARI sekian banyak festival film di mancanegara, kota Puchon di Korea salah satu yang disasar sineas Indonesia. Pasalnya, para pembuat film kita banyak yang menjadikan kota di negeri ginseng ini sebagai ajang pamer filmnya. Berawal dari film Kala-nya Joko Anwar yang menjadi film penutup dari PiFan (Puchon International Fantastic Film Festival) tahun 2007. Sejak itu, tradisi ini terus berlanjut.
   Tahun 2009, Joko bersama dua film Indonesia lainnya berpartisipasi di PiFan. Karyanya adalah Pintu Terlarang. Sedangkan dua lainnya berturut-turut Rumah Dara (sutradara Mo Brothers) dan Merantau (karya Gareth Evans). Selanjutnya, pada tahun 2011 ada The Perfect House (Afandi Abdul Rahman) dan Madame X (Lucky Kuswandi).
   Tahun ini, film Indonesia masih terus hadir di sana. Ada Parts of The Heart karya sutradara Paul Agusta dan Belenggu karya sutradara Upi. Tak ketinggalan juga turut hadir sebuah film omnibus yang digalang Upi untuk sejumlah pembuat film anyar, Hi5teria. Proyek yang diongkosi Starvision ini sempat diputar di layar bioskop bulan Maret silam.
   “Keikutsertaan Hi5teria di PiFan semoga  menciptakan regenerasi kreatif perfilman Indonesia, hingga dapat berkiprah di festival kelas dunia,” kata Chand Parwez, produser Starvision.
   Kabar menarik juga datang dari Vera Lasut, produser yang tahun lalu membuat The Perfect House ini kembali go international. Kolaborasinya bersama sutradara Billy Christian lolos di ajang Project Spotlight di Puchon, Korea Selatan tahun 2012.
   Berawal dari surat yang dikirimkan oleh Jungwon Han, pengurus Project Spotlight untuk NAFF di 16th PiFan (Puchon International Fantastic film festival) tertanggal 7 Juni lalu.
   “It is great pleasure to inform you that your project Blue Blood is selected as one of the official projects for Project Spotlight.
   “Ya, senang. Karena itu kan semacam ajang pitching pembiayaan film di festival film Puchon. Artinya, film kita diperhatikan pihak luar,” tutur produser yang berpengalaman menggarap film horor ini beberapa waktu lalu.
   Dituturkan Vera, email tersebut menjadi sekuel dari ajang festival film Puchon (PiFan) yang diikutinya saat membawa The Perfect House di ajang non-kompetisi tahun lalu.
   Di sana, petinggi festival, Thomas Nam Jongsuk bertanya perihal proyeknya yang akan dibuat. Thomas segera memintanya untuk mengirim bahan ke ajang NAFF (Network of Asian Fantastic Festival). Selanjutnya, Vera mengirimkan usulan proyeknya bersama Billy, yakni Blue Blood (Darah Biroe).
   “Ini film horor kok, settingnya jaman dulu, jauh sebelum Indonesia merdeka. Belum ada yang pernah buat kan?” kata sang produser.
   Project Spotlight sendiri adalah nama program di bawah NAFF, sebuah bagian dari forum khusus yang digelar di PiFan (Puchon International Film Festival). NAFF bakal digelar antara 23-25 Juli 2012.
   Di sana para peserta Project Spotlight: Indonesia bakal ikut pertemuan dengan pihak potensial yang tertarik dengan proyek mereka. Peserta bisa presentasi proyek film yang mereka ajukan selama 30 menit.
   Setiap proyek yang masuk program ini akan bersaing untuk meraih total hadiah sebesar 34.000 dolar Amerika. Selain pemenang utama, masih ada 3 proyek film lainnya yang akan mendapat bantuan selama proses post production.
   Berikut hasil lengkap Official Selections of Project Spotlight: Indonesia:  1. Blue Blood (Sutradara: Billy  Christian, Produser: Vera Lasut), 2. Beautiful Beast (Sutradara: Paul Agusta, Produser: Kyo Hayanto), 3. Trauma (Sutradara: Sidi Saleh, Produser: Nita Triyana), 4. Curious Grandmas: The Murder of Annet Van Houten (Sutradara: Lucky Kuswandi, Produser: Sammaria Simanjuntak), 5. Homestay (Sutradara: Nitta Nazyra Noer, Produser: Rusli Eddy). (bob/tis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar