Kamis, 01 Desember 2011

Bertamu ke Kampung Sasak di Pulau Lombok

DATANG ke Pulau Lombok rasanya tidak lengkap jika tidak melihat dari dekat kehidupan masyarakat Sasak di Desa Sade. Selain keindahan wisata laut lombok yang eksotis, Lombok juga menawarkan wisata budaya yang unik dan tidak bisa dilewatkan. Salah satunya atraksi kesenian 'Gendang Baleg' yang menghadirkan 'funny dance'.
   Pulau Lombok sering disebut 'Pulau 1000 Masjid', karena terdapat 1632 bangunan masjid di pulau ini. Terletak di kepulauan Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelah Barat dan Selat Alas di sebelah Timur dari Sumbawa. Untuk menuju Lombok, pelancong bisa berangkat dari Jakarta, Surabaya, ataupun Bali menggunakan pesawat terbang. Terutama kini ada Bandara Internasional Lombok, yang resmi beroperasi sejak Oktober 2011.
   Nah, pada pertengahan November 2011, penulis mengikuti perjalanan ke Lombok bersama sejumlah wartawan pada acara 'Press Tour' yang diadakan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif. Sejumlah tempat di Lombok kami kunjungi selama tiga hari yakni Taman Narmada yang terkenal dengan mata air Awet Muda-nya, Pusat Kerajinan mutiara, Pantai Senggigi, Tanjung Aan, serta kampung Suku Sasak yang unik.
   Satu tempat yang sempat penulis catat adalah Desa Sade, salah satu pemukiman warga Suku Sasak, yakni suku asli di Pulau Lombok di Lombok Selatan. Hingga kini masyarakat Sasak di Desa Sade masih mempertahankan budayanya di tengah arus perubahan jaman.
   Memasuki gerbang kawasan yang dihuni sekitar 150 Kepala Keluarga dari 700 jiwa, pengunjung disambut bangunan khas adat Sasak. Bangunan asli ini dipertahankan sejak jaman dahulu, meski sekitar Desa Sade sudah termasuk modern. Atap bangunan menggunakan ilalang yang telah disusun sedemikian rupa. Sehingga meski hujan lebat air tetap tidak bisa masuk ke dalam rumah. Hampir setiap rumah memiliki 'toko souvenir' oleh-oleh; mulai dari kain tenun asli yang dibuat di tempat, dan aneka pernik kerajinan lainnya.
   Rumah tradisional Sasak dibangun dari anyaman bambu dan beberapa pilar bambu sebagai tiang penyangga rumah. Rumah Sasak memiliki atap berbentuk gunungan yang terlihat menukik ke bawah dan terbuat dari susunan alang-alang.
   Untuk lantai rumah, suku Sasak memanfaatkan tanah yang telah dicampur dengan batu bata, getah kayu pohon serta abu jerami. Seringkali masyarakat suku Sasak mengolesi lantai rumah dengan kotoran sapi atau kerbau yang telah dihaluskan dan dibakar. Bagi suku Sasak, campuran kotoran sapi atau kerbau diyakini dapat menjaga lantai agar tidak mudah lembab dan retak.
   Berbeda dengan 'cashing' rumah yang tradisional, pada bagian dalam sebagian rumah adat Sasak sudah menggunakan semen, terutama bagian anak tangga yang menghubungkan ruangan depan dan belakang. Sementara lantainya berupa tanah liat. Yang Unik adalah lantai tanah liat dalam beberapa waktu sekali di pel menggunakan kotoran kerbau.
   Di tangga teratas terdapat pintu masuk rumah dari bambu yang berbentuk pintu geser. Karena tinggi pintu masuk rumah lebih pendek jika dibandingkan ukuran tinggi badan manusia normal, anda disarankan untuk merunduk ketika masuk ke dalam rumah Sasak. Turun temurun, tinggi pintu masuk rumah adat Sasak tidaklah berubah. Tinggi pintu rumah itu-pun memiliki arti. Masyarakat Sasak meyakini, posisi merunduk ketika masuk ke dalam rumah menjadi simbol, rasa hormat tamu kepada sang pemilik rumah.
   Di dalam rumah adat Sasak terdapat beberapa ruangan yakni ruang tamu, bale luar dan bale dalam. Bale luar dimanfaatkan sebagai tempat tidur bagi anggota keluarga. Sementara bale dalam menjadi tempat untuk menyimpan persediaan makanan dan harta benda keluarga.
   Ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia, bale dalam dijadikan tempat untuk menyemayamkan jenasah sebelum dimakamkan. Tepat di samping tempat suku Sasak menyimpan persediaan makanan, terdapat dapur. Di dalam dapur inilah, anda dapat menjumpai tungku yang terbuat dari susunan batu bata. Suku Sasak memanfaatkan tungku itu untuk memasak dan ketika musim hujan tiba, tungku itu dijadikan perapian.


Kain tenun, tarian dan agama 
Masyarakat Suku Sasak dikenal sebagai masyarakat yang memiliki seni yang tinggi. Kerajinan Tenun khas Lombok menjadi andalan secara turun temurun. Konon gadis sasak belum bisa menikah jika belum bisa menenun, sehingga tradisi ini tetap terjaga. Selain dari menenun kehidupan Sasak di Desa Sade adalah bertani.
   Meski umumnya menganut agama Islam, namun budaya dan tradisi sebelum Islam masuk ke Sasak masih sangat kental. Sehingga dari kehidupan agama nuansa Islam Sasak cukup kental di sana. Untuk mempertahankan tradisi Desa Adat Sasak, di Sade tidak diperkenankan mendirikan bangunan selain bangunan adat. Namun bagi Suku Sasak yang ingin membangun rumah bukan rumah adat Sade tetap diperkenankan namun harus di luar Desa Sade.
   Selain itu banyak warga Sade yang menikah dengan sesama warga Sade sehingga tradisi sasak tetap terjaga. Masyarakat Sasak merupakan kekayaan budaya bangsa yang mencoba bertahan dan tetap eksis di tengah gerusan jaman. Komitmen dari banyak pihak yang akan menentukan eksistensi mereka.
   Pada kesempatan berkunjung, kami disuguhi atraksi 'Gendang Baleg' sebuah tarian adat dibawakan dua penari pria yang membawa gendang besar. Tarian ini mengisahkan kegigihan dalam peperangan.
   Atraksi ini dibagi dalam empat bagian, yakni Tari Gendag Baleg, Tari Gandrung (dua petarung saling memukul dilengkapi perisai), Tari Petut (menampilkan dua orang anak-anak, sebagai partisipasi menghibur pengunjung), dan yang paling menghibur adalah 'Tarian Lucu' atau 'funny dance' yang dibawakan seniman yang biasa disapa Amak (bapak).
   Penari Amak ini karena lucunya, sempat diundang khusus oleh Presiden SBY di hotel tempatnya mengingap ketika berkunjung ke Lombok Oktober 2011 lalu. Si penari yang lucu ini memoles wajah dan pakaiannya seperti badut. Beberapa diantara pengunjung pun bernafsu untuk 'foto bareng' artis yang satu ini untuk 'oleh-oleh'. (teguh imam suryadi)

Selasa, 29 November 2011

Inilah Video-Klip Terbaik versi Klik! Awards 2011

Artis pendukung dan tim juri Klik! Awards 2011 (foto: trisno buyil)
STASIUN televisi Antv memberi penghargaan kepada para sutradara video-klip musik terbaik, melalui ajang bertajuk Klik! Awards 2011. Pada gelaran yang pertamakalinya diadakan ini, pihak Antv merekomendasikan 5 video-klip untuk dinilai oleh para juri pada malam pemberian penghargaan yang berlangsung di Studio Antv Epicentrum, Jakarta, Selasa (29/11) malam. "Kami ingin mengapresiasi karya para video-clip maker, agar video-klip musik Indonesia semakin berkualitas," kata Dudi Hendrakusuma, Presiden Direktur Antv kepada wartawan di Jakarta.
   Sebagai sebuah program, Klik! merupakan tayangan yang menampilkan video-musik Indonesia. "Sudah se-jak dua tahun program ini tayang dan baru dapat kesempatan dibuat sebagai ajang penghargaan," kata Hetty Purba Wakil Direktur Produksi Antv, yang juga hadir bersama para artis pendukung acara antaranya Tuti Wi-bowo, Julia Perez, dan lain-lain.
   Dikatakan Hetty, kendati tidak sebesar awarding lain yang sudah ada, tapi dia sangat berharap suatu saat Klik! Awards akan menjadi ajang yang bergengsi dan besar dampaknya bagi industri televisi dan musik khu-susnya. "Dengan dukungan para artis dan juga media, mudah-mudahan acara ini bisa besar nantinya," kata-nya.
   Sejumlah katagori disiapkan untuk memperebutkan 11 penghargaan, antaranya: 1. Video Musik Pop Ter-baik, 2. Video Musik Pop Rock Terbaik, 3. Video Musik Dangdut Terbaik, 4. Video Musik Pendatang Baru Terbaik, 5. Video Musik Pop Melayu Terbaik, 6. cerita Video Musik Terbaik, 7. Pemeran Video Musik Terbaik, 8. Artis Penyanyi Fenomenal, 9. Sutradara Video Musik Terbaik, 10. Video Musik Terbaik, dan 11. Video Musik Favorit di Media Sosial.
Trio Macan (foto: Trisno Buyil)
   "Kami mendapat lima video-klip musik dari pihak Antv yang siap untuk kami nilai. Ini memang cukup me-nyulitkan, karena kami hanya menerima kelima video pilihan. Itu artinya semuanya sudah yang terbaik," kata Andre F Sumual, salah seorang juri yang juga adalah wartawan.
   Menurut Andre, semangat Antv untuk mengapresiasi para pembuat video-klip musik perlu didukung karena sudah cukup lama tidak ada ajang penghargaan seperti ini. "Karena video-klip sangat mendukung musik di dalam industri televisi ke depan," kata Andre Opa, dalam obrolan dengan Kabar Film.
   Secara teknis Antv mengelompokkan materi video yang ada sesuai katagori (dirilis periode Juli 2010 - Oktober 2011) lalu juri memilih 5 nominasi di setiap katagori.


Berikut ini adalah daftar pemenang Klik! Awards 2011 
1. Video Musik Pop Terbaik: Vierra - Terlalu Lama - SIM F - Musica Studio's
2. Video Musik Pop Rock Terbaik: Pay Vanya Irang - Pas Kena Hatiku - Julian Qubik - Multiswara
3. Video Musik Dangdut Terbaik: Trio Macan - Sakit Hati - Renny Fernandez - Nagaswara
4. Video Musik Pendatang Baru Terbaik: Budi Doremi - Angga Dwimas Sasingko - Wanna-B
5. Video Musik Pop Melayu Terbaik: Wali - Bukan Bang Toyib - Eman Pradipta - Nagaswara
6. Cerita Video Musik Terbaik: Marcel - Peri Cintaku - Fahar Bustomi - E-Motion
7. Pemeran Video Musik Terbaik: Superbejo - Kawan Kawin - Julian Qubik - Multiswara
8. Artis Penyanyi Fenomenal Terbaik: Ayu Ting Ting -Alamat Palsu
9. Sutradara Video Musik Terbaik: Tepan Cobain - Abracadabra - Mulan - Arka Musik
10. Video Musik Terbaik: RAN - Sepeda - Angga Anggur
11. Video Musik Favorit di Media Sosial: Dadali - Disaat Ku Mencintaimu - Richard Buntario - Nagaswara. (tis)

Tim film ''Bayangan Aku dan Kamu' mencari donatur

DALAM rangka menyelesaikan tugas karya akhir Diploma Tiga (D3) berupa film sebagai syarat kelulusan bidang seni film di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), sejumlah mahasiswa menawarkan sponsorship kepada para donatur. "Kami sangat ingin berkarya dengan kualitas cerita dan teknis terbaik sesuai proses kekreatifan kami selama kuliah, namun saat ini kami terkendala biaya produksi," kata Alexander Vito, Ketua Departemen Produksi film 'Bayangan Aku dan Kamu' dalam suratnya ke Tabloid Kabar Film.
   Untuk memproduksi film yang akan dikemas dalam durasi sekitar 15 menit itu, Vito didukung tim inti yakni Fuad Belahadi (Ketua Dept Penyutradaraan), Sustika Nuri Sumiarwaji (Dept Penulisan Skenario), Noviana Styaji (Dept Penulisan Skenario), Rivan Hanggarai (Ketua Dept Penataan Kamera), Cahyaning Wulan Roso (Ketua Dept Artistik), Gading Ahmed Julio (Ketua Dept Penataan Suara), dan Vivaldi (Ketua Dept Editing Film).
   Tema cerita film tentang harga diri dua orang perempuan, yaitu antara ibu dan anaknya dengan ide pokok yakni tidak ada kedamaian di dalam ketidakjujuran. "Pesan ceritanya adalah, tidak ada kedamaian di dalam ketidakjujuran," kata Vito, yang akan didukung calon pemain antaranya Mega Margiono sebagai ibu, dan Linda Ulviana sebagai Rina.
   Sekilas sinopsis film ini, situasi di Jakarta yang ramai dan gemerlap. Seorang gadis, 22 tahun bernama Rina sedang memikirkan problemnya di sebuah bangku taman. Sementara seorang ibu berusia 45 tahun sedang gelisah menunggu kedatangan Rina. Sesampainya di rumah, Rina dipergoki pulang malam dan ditegur. Rina tidak menerima teguran sang ibu. Dia kesal dan membanting bingkai foto, sehingga sang ibu menamparnya. Suasana hening. Secara perlahan si Ibu mulai bercerita tentang masa lalu, hingga lahirnya Rina. Si ibu bercerita bahwa dulu dia diperkosa lelaki yang tidak dikenalnya lalu hamil dan lahirlah Rina.
   Karena terkejut dengan cerita sang Ibu, Rina semakin galau dan marah lalu masuk kamar menyakiti dirinya sendiri. Sang ibu terkejut ketika melihat Rina bersimbah darah, dan membawa ke rumah sakit. Setelah siuman dari pingsan, Rina melihat sang ibu di sisinya. Rina pun meminta maaf pada sang ibu.
   "Drama ini adalah kisah realita kehidupan manusia yang terjadi di Jakarta dan kota besar lainnya, yaitu tentang pemerkosaan dan hamil di luar nikah. Selain untuk tujuan akhir sekolah, film ini juga membawa pesan bahwa inilah realita kehidupan manusia, dan kerasnya kehidupan," jelas Vito, yang pernah menjadi freelancer di sejumlah rumah produksi.
   Seluruh biaya produksi diestimasikan sebesar Rp18 Juta. "Kami menawarkan dukungan sebesar itu kepada donatur sebagai sponsor tunggal. Jika ada yang berkenan kurang dari itu, kami posisikan sebagai sponsor utama yakni Rp15.300.000 dengan ketentuan masing-masing," ujar Vito. Bagi calon donatur dapat menghubungi Vito di nomor 081905535770. (kf1)
  

Konser Keenan Nasution di TIM dan kejutan dari Ida Royani

Keenan Nasution diapit Daaryl  (anak) dan Ida Royani (istri) saat konser hari
pertama di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta. (foto: dudut sp) 
"INI kado ulangtahun perkawinan kami yang ke-32 tahun," kata Keenan Nasution di atas panggung, setelah dia bersama Ida Royani, artis penyanyi era 1970-an yang juga istrinya itu dan Daaryl salah satu anak mereka menyanyikan lagu Don't Gave Up milik Peter Gabriel dari grup Genesis.
   Sebelum ke panggung, Ida Royani yang berbusana dan jilbab hitam duduk di bangku penonton sempat menolak ajakan Keenan dan Daaryl yang naik lebih dulu. (Bahkan, beberapa lagu sempat dibawakan oleh keduanya). "Ayo dong Ma, kita nyanyi, jangan lupa bawa kacamata," seru Daaryl merayu mamanya dari atas panggung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
   Penonton pun memberi applaus dan celetukan meledek lucu, sebelum dan sesudah keluarga harmonis ini tampil. Celotehan Sys NS sebagai MC acara Konser Keenan Nasution bertajuk "Apa Yang Telah Kau Buat Untuk Sesama Manusia?" ini menambah suasana konser lebih 'friendly'.
   "Saya sudah bukan penyanyi lagi tapi nenek-nenek. Setelah ini nggak mau nyanyi di panggung. Cuma kali ini saja ya, buat surprised. Tuh, nyanyinya juga seadanya karena nggak pake latihan," celoteh Ida Royani yang sukses berduet dengan Benyamin S di tahun 1970an saat membawakan lagu gambang kromong.
   Konser tanpa dukungan sponsor satupun produk ini cukup meriah dan berhasil memukau penonton. Mereka yang hadir adalah para pecinta karya-karya Keenan Nasution dari kalangan anak muda saat ini, maupun anak muda di tahun 1970-an yang kini sudah "Asam urat". Tidak terlihat bangku kosong dari kapasitas gedung sekitar 400 kursi tersebut.
   Pada konser hari pertama, Senin (28/11) sejumlah artis pendukung tampil membawakan karya-karya Keenan yang terkenal puitis dengan balutan musik rock, blues, hingga pop progressif.
   Konser dibuka oleh lantunan suara Raffi diiringi Band Rita Silalahi membawakan dua buah lagu Opera Jalanan dan Adikku. Suara khas Raffi menghentak dan cukup powerfull. Kemudian tampil Arry Syaff mantan vokalis grup Cynomadeus kini bergabung di Cockpit, membawakan dua tembang.
   Daaryl anak Keenan Nasution dari perkawinan dengan Ida Royani tampil membawakan Zamrud Khatulistiwa yang pernah sangat populer dibawakan Guruh Gipsy. Dengan gaya anak muda yang ekspresif, Daaryl memukau meski harus sering terlihat berusaha 'nyontek' song list yang tergeletak di lantai panggung.  
   Setelah itu dilanjutkan secara berturut-turut penampilan Kadri dari KPJ melantunkan Dibatas Angan Angan dan Jakartaku Sayang.  Aransemen lagu ini sedikit mengingatkan pada Bohemian Rhapsody-nya Freddy Mercury bersama Queen.
   Usai penampilan Harry Sabar, setting konser berubah. Keenan yang semula menyanyi, kini duduk membawakan solo piano. Usai sebuah nomor pada pianao, pentas lanjutkan penampilan kelompok Noor Bersaudara. Keenan juga berjam-session menggebuk drum bersama 2 anak muda penabuh drum Yandi dan iqbal.
   Suasana menghentak dari aksi gebuk drum pun 'dicairkan' dengan penampilan tiga musisi jazz Benny Mustafa (drum), Riza Arshad (saxophone), dan Keenan Nasution (piano) yang membawakan Life Style dalam jazz yang memikat."Selama saya bermusik, baru sekali ini bermain sama Benny Mustafa. Ini sangat menyenangkan," kata Keenan tentang koleganya yang seangkatan dengan musisi jazz Jack Lesmana.
   Yang juga menarik adalah penampilan grup Gipsy dalam formasi Nasution bersaudara terdiri dari Oding, Keenan ditambah Onan dan Raydi Noor. Marchel Siahaan, bintang tamu pada konser malam pertama ini membawakan Cakrawala Senja dan Dirimu dengan sangat syahdu. Dia juga berduet dengan Keenan untuk lagu Dirimu. Sebagai pamungkas dari konser kali ini, Keenan tampil membawakan lagu ciptaannya sendiri Nuansa Bening.
   Konser akan dilanjutkan pada Selasa (29/11) malam mulai pukul 20.00 dengan bintang tamu Once dan Fariz RM. Para musisi pendukung lainnya Gipsy (Gaury Nasution, Oding Nasution, Ronny Harahap, Harry Sabar, Raidy Noor, Onan, Edwin Hoedioro, Krisna), Arry Syaff (Cockpit), Kadri (KPJ), Warman Nasution (TOR), Daaryl Nasution, Riffy (InaBlues), Noor Bersaudara, Riza Arshad, Benny Mustafa, Matez, Frans Sunto, Yandi, Budi, dan Denny TR dengan music director Rita Silalahi.
  Terselenggaranya Konser juga disupport oleh Gilang Ramadhan dengan Indonesian Drummer, sound sisytem oleh DSS, dan lighting oleh Pentas Visual Mandiri. (tis)

Senin, 28 November 2011

'Galaxy Superstar' Indosiar, ajang menuju juara 'Korean style'

Yon Jwe Kon
BANYAK jalan untuk menjadi superstar kendati tak mudah mencapainya. Salah satu cara, mengikuti ajang pencarian bakat. Indosiar bekerjasama dengan YS Media pun menggelar ajang pencarian bakat (talent search) Galaxy Superstar. "Ajang ini juga menjadi mimpi anak muda Indonesia, untuk mengikuti gelombang budaya Korea," kata Humas Indosiar, Gufroni Sakaril, ditemui Kabar Film di ruang kerjanya, Senin (28/11).
   Indosiar sendiri dikenal sukses melahirkan program talent search dan konsisten menggelar program drama korea. Demam K-POP Star yang melanda dunia pun menjadi perhatian. Galaxy Superstar  dengan tag line “Menjadi Bintang Asia” bermaksud menyangi dominasi Korea.
   "Dengan menjadi pemenang di ajang ini, Indonesia akan bicara di tingkat internasional karena peserta akan dipentaskan di Korea," lanjut Gufroni.
   Program baru dan pertama kali di Indonesia ini  ingin mencari orang  Indonesia bertalenta untuk dilatih menjadi  Superstar di Korea selama 6 bulan. Program ini tidak saja melahirkan bintang baru yang siap mengguncang Asia, melainkan juga menjadi tontonan acara televisi yang menarik. Syarat perserta laki-laki atau perempuan berusia 17 tahun atau lebih dan mendapat ijin dari orang tua dan sekolahnya (jika masih sekolah). Bisa solo, duet, trio atau kelompok. Pemenang calon superstar baru itu akan mendapatkan pelatihan secara khusus baik vokal, tari, akting dan lainnya langsung dari para musisi yang telah melahirkan bintang K-POP Korea. Bahkan mereka akan tinggal dan hidup layaknya K-POP Star serta mendapatkan bonus mengunjungi tempat-tempat wisata di Korea.
   Gebrakan baru Galaxy Superstar di awal tahun 2012 ini bakal menggelar audisi di 5 kota besar yakni Jakarta  (17-21 Januari),  Medan ( 24-28 Januari), Makassar (31 Jan-4 Februari), Surabaya (7-11 Februari) dan Semarang (14-18 Februari). Sementara untuk program tayang direncanakan bulan Februari 2012. Beberapa artis profesional yang rencananya akan terlibat sebagai juri diantaranya Pongky Barata dan VJ Marissa
   Program ini dirancang selama 1 tahun oleh tim ahli K-POP termasuk musisi dan produser terbaik Korea. Dalam waktu kurang lebih 9 bulan yakni Januari-September 2012 akan lahir bintang Superstar baru Indonesia. Dengan pelatihan sistem K-POP akan  lahir bintang yang menjadi idola baru di Asia.  Pelatihan bakal melibatkan produser  dan musisi handal dari Korea yakni Kim Jin Woo (produser), Kim HyeongGu (produser) dan Kim DoHum (Composer), Hwang SeongJin (song writer), Shin SaDong HoReangl (Composer) dan Choi GabWon (Song Writer) yang sukses melahirkan artis ternama antaranya Tiara, CN Blue, Beast, Four Minuite, FT Island danlain-lain. (kf1)

Minggu, 27 November 2011

Sutradara Chiska Doppert bukan Nayato..

Chiska Doppert (foto: bobi)
FAMILIAR dengan nama Chiska Doppert? Agaknya nama ini memang kerap diidentikkan dengan film horror. Lebih tepatnya film-film yang dibuat oleh Nayato Fio Nuala. Chiska dianggap public sebagai salah satu nama alternatif Nayato. Benarkah demikian?
   "Saya klarifikasi. Itu memang namaku sendiri," tegasnya saat dihubungi beberapa waktu lalu. Chiska termasuk sutradara yang filmnya lumayan sukses, Ada Apa dengan Pocong. Sejak ditayangkan pertengahan Juni silam sudah ditonton 300 ribu.
Selama ini Chiska mengaku bekerja di Cinema Factory, rumah produksi milik Nayato. "Saya biasa menjadi co-director. Tapi tidak mungkin pakai nama sendiri," lanjutnya lagi. Menurut pengakuannya 35 judul film layar lebar mereka suplai untuk bioskop di tanah air.
   Tahun 2005, Chiska sempat membuat film Missing dengan nama sendiri. Disusul dengan proyek berikutnya Ada Apa dengan Pocong, pesanan produser H Firman Bintang. "Saya memutuskan untuk turun gunung," selorohnya mengapa dia membuat film dengan nama sendiri.
   Bulan Juli, film Chiska yang dibiayai Batavia Pictures meluncur di layar bioskop. Fim horor berjudul Tumbal Jailangkung ini dibintangi sejumlah artis muda antara lain oleh Soraya Larasati, Violenzia Jeanette, Donny Weller, Rocky Jeff.
   Kok horror terus? “Ya, permintaannya kan baru ini,” kilahnya santai..(bobi)