Selasa, 03 Januari 2012

Musikal 'Lutung Kasarung' menjaga eksistensi kearifan lokal

KISAH legenda bertema kearifan lokal 'Lutung Kasarung' tak lekang oleh waktu. Eksistensinya tak tersebar di dalam tutur sederhana di rumah-rumah masyarakat Bandung, Jawa Barat, hingga terekam dalam medium film, komik, buku, dan pentas musikal. Adalah G Kruger dan L Heuveldorp, pembuat film dari Belanda yang memperkenalkan pertamakali kisah Loetoeng Kasaroeng di tahun 1926. Ketika itu, Bupati ke-14 Bandung RAA Wiranatakusumah memelopori film yang sangat menghebohkan dunia perfilman di tanah air. Setelah lewat seabad produksi film tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf Effendy menggagas pementasan drama musikal 'Lutung Kasarung' yang melibatkan lebih dari 100-an pemain.
   "Pementasan ini menghadirkan sepenuhnya para seniman dan se-niwati dari Jawa Barat, terutama Bandung," ujar Dede Yusuf, dite-mui saat rehat pementas-an hari ke-4 Lutung Kasarung, di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat Sabtu (30/12) malam.
   Pentas musikal 'Lutung Kasarung' digelar 27 Desember 2011 hingga 1 Januari 2012 digarap oleh sutradara Didi Petet secara apik, modern dengan balutan unsur tradisi yang kuat. Tidak dipungkiri, pentas ini menjadi pilihan alternatif liburan menjelang pergantian tahun. Kota Bandung sendiri punya beberapa menu untuk mengisi liburan akhir tahun.
  Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Sapta Nirwandar yang hadir bersama sejumlah pejabat eselon dan staf Menparekraf, mengatakan, pertun-jukan ini menghadirkan hiburan menarik berkelas dunia yang dapat dinikmati seluruh segmentasi usia.
  "Melalui pertunjukan Musikal Lutung Kasarung yang mengangkat kearifan lokal Jawa barat dan lebih mendekatkan cerita rakyat Jawa Barat kepada generasi muda nusantara khususnya generasi muda dari Jawa Barat," kata Sapta Nirwandar.
  Sapta menjelaskan, untuk kedepannya akan kearifan lokal dari daerah lain dapat dipromosikan melalui pertunjukan drama musikal.

 "Kearifal lokal seperti Sangkuriang, Malin Kunda-ng, dan masih banyak lainnya dapat diangkat dan dipromosikan melalui drama musikal," jelasnya.
   Kemenparekraf berharap, Musikal Lutung Kasa-rung mampu menggeliatkan sektor pariwisata di Indonesia dan Bandung pada khususnya
  "Dengan harapan agar para wisatawan domestik dan mancanegara (Malaysia & Singapura) memiliki keragaman tujuan dalam mengisi liburan akhir tahun di Bandung," harapnya.
   Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf menambahkan, Musikal Lutung Kasarung (Lutung yang Tersesat) adalah cerita yang mengisahkan legenda masyarakat Sunda tentang perjalan-an Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (bumi) dalam wujud seekor lutung (sejenis monyet). Dalam perjalanannya di bumi, sang lutung mencari putri idaman hati yang ternyata ada pada sosok Purbasari Ayuwangi. Purbasari adalah putri calon pemegang tahta yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang. Dalam perjalanan mendapat haknya sebagai pemegang tahta, Purbasari diberikan beragam cobaan oleh Purbararang.

  "Kisah cinta dan perjuangan Lutung Kasarung dan Purbasari ini  di-mainkan dalam konsep musikal modern dengan tak menghilangkan unsur tradisi dan budaya yang khas Sunda," ujarnya.
   Dede menjelaskan, pertunjukan Musikal Lutung Kasarung melibatkan beberapa putra terbaik Jawa Barat seperti Didi Petet (Sutradara), Eddy D Iskandar dan Getar Jagat Raya (Penulis Naskah), Ismet Ruchimat dan Iman Lukman “Sambasunda” (Penata Musik),  Ayo Sunaryo dan Asep Nugraha (Penata Tari), Deden Siswanto dan Kania Roesli (Penata Kostum), Abdullah Yuliarso (Produser Eksekutif) serta rekan-rekan yang tergabung dalam Paguyuban Mojang Jajaka Jawa Barat. Artis ternama seperti pasangan Laudya Cynthia Bella dan Chico Jerikho juga bergabung dalam acara terbesar di Bandung di akhir 2011.
   "Dengan melibatkan beberapa putra dan putri terbaik Jawa Barat sekaligus memperkenalkan kearifan lokal Jawa Barat," tutup Dede Yusuf, seraya menyebutkan pentas drama ini sangat memungkinkan untuk diangkat ke dalam film layar lebar. (kf1) 

1 komentar: