Kamis, 05 Januari 2012

PARFI akan 'mendirikan' 100 bioskop

Aa Gatot Brajamusti (foto: munadi)
KETUA Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Aa Gatot Brajamusti mentargetkan tahun 2012 akan mengelola 100 bioskop di Indonesia. "Insya Allah, kami akan mengelola 100 bioskop untuk mengurai persoalan kekurangan bioskop," kata Aa Gatot kepada tabloid Kabar Film, Kamis (5/1) di Jakarta.
   Menurut pemeran dalam film Ummi Aminah ini, pengelolaan bioskop menjadi salah satu perhatian PARFI selain pembukaan sekolah akting, dan usaha lainnya dalam rangka menghidupkan organisasi tersebut.
   "Secara khusus, bioskop yang akan kami kelola nanti menyertakan dukungan pihak pemda di masing-masing daerah dimana cabang PARFI berada," ujar Aa Gatot, yang kini sedang menyelesaikan syuting film laga berjudul 'Azraq'.
   Dikatakannya, persoalan film Indonesia salah satunya adalah keterbatasan jumlah bioskop. Sehingga masa pemutaran film maupun kesempatan masyarakat untuk mengapresiasi film nasional sangat terbatas.
   "Saya sebagai Ketua PARFI prihatin atas kurangnya bioskop, karena dampaknya juga berimbas ke profesi para artis. Jika bioskop sedikit, maka tingkat apresiasi masyarakat juga kecil. Jika apresiasi masyarakat kecil terhadap film nasional, maka mereka juga tidak mengenal dengan baik artis film," kata Aa Gatot lagi.
   Bentuk pengelolaan bioskop ini, menurut dia dengan membagi tugas pelaksanaan dengan pemerintah daerah. "Kami akan meminta Pemda memberikan salah satu ruangan atau aula yang layak untuk pemutaran film, untuk dijadikan bioskop. Untuk sementara ini mungkin setiap Jumat, Sabtu dan Minggu saja, di saat gedung tidak dipakai," katanya.
Selanjutnya, operasional gedung akan dikelola oleh anggota-anggota PARFI. "Jadi, kami hanya mengelola bioskop, dan gedungnya adalah milik Pemda," jelasnya.
   Secara matematis, Aa Gatot memperkirakan dalam seminggu di satu bioskop ini nantinya bisa menyedot minimal Rp25 juta. "Mudah-mudahan, konsep yang kami tawarkan nanti dapat terlihat hasilnya, karena secara hitungan, dalam seminggu kita bisa hasilkan Rp25 Juta di satu bioskop. Nah, ada berapa Pemda di Indonesia, banyak kan?" kata Aa Gatot, yang baru setahun memimpin PARFI menggantikan Jenny Rachman.
   Ditambahkannya, bahwa bioskop di Indonesia sangat menarik investor tak hanya dari dalam tetapi juga luar negeri. "Daripada lama menunggu investor asing datang, kita harus berdayakan dulu investor lokal yang sudah siap," tandasnya.  Tentu saja, rencana PARFI ini sangat memberi harapan meski pun tidak mudah, karena akan berhadapan dengan masalah distribusi film yang memang sangat terikat pada jaringan peredaran tertentu. (tis) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar