Jumat, 27 April 2012

Film 'Dilema' masuk nominasi Festival Film Moskow

Tim film Dilema berpose di Moscow [foto: dilema the movie]
FILM Indonesia kembali mendapat perhatian internasional. Film omnibus berjudul Dilema, besutan 4 sutra-dara berbakat Adila Dimitri, Robby Ertanto, Robert Rony dan Aldi Pus-poyo masuk nominasi dalam Festival Film Detektif di Moskow, Rusia yang berlangsung Rabu, 25 April 2012.
   Untuk sementara Dilema yang masuk genre crime drama itu berhasil menggeser ratusan film dari manca negara. Saat ini sedang diadu dengan film unggulan dari Inggris, Lithuania, Portugal, Jerman, Italia, Republik Ceko, Iran, China, Selan-dia Baru, Bulgaria, Turki, Argentina Rusia dan lainnya.
   Dilema dirilis mulai 23 Februari 2012 di Indonesia. Film ini dibintangi oleh aktor-aktor kawakan seperti Roy Marten, Tio Pakusadewo, Ray Sahetapy, Slamet Rahardjo, Jajang C. Noer, Lukman Sardi, Ario Bayu, Winky Wiryawan, Reza Rahadian, Baim Wong, Verdi Solaiman, Wulan Guritno, Pevita Pearce, Rangga Djoned dan Kenes Andari.
   Sebagaimana dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri, Kamis, 26 April 2012, mewakili Dubes RI, M. Aji Surya selaku Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow menyambut gembira hal ini.
Robby Ertanto dan Wulan Guritno usai acara pembukaan Detective 
Film Festival di Moskow, kemarin. [foto: dilema the movie]
 Ia menegaskan, film ini menun-jukkan bahwa industri kreatif Indo-nesia semakin maju dan mendapat-kan pengakuan serius secara interna-sional. “Karenanya kita juga akan memutarnya di Universitas Hubungan Internasional MGIMO agar lebih dikenal di kalangan muda Rusia,” ujarnya.
   Film yang tergolong omnibus ini cukup unik. Terdiri dari empat cerita dengan empat sutradara terpisah namun berujung pada satu ending bersama. Dilema bercerita tentang sisi gelap kota Jakarta di mana orang-orangnya menghadapi masalah rumit dan saling terkait satu dengan lain. Di dalamnya ada masalah perjudian, seks, mafia, ormas hingga korupsi.
    “Mungkin inilah film omnibus pertama di dunia yg disutradari empat orang dan berujung satu ending,” ujar Adila yang juga merangkap film director. “Message film ini simpel, kebaikan dan kejahatan itu seperti penyakit yang bisa menular dari satu ke orang lainnya,” imbuhnya.
   Tim film Dilema memang tidak menargetkan sesuatu di Moskow, namun tetap berharap bisa menyabet piala pada pengumuman festival esok, Sabtu 28 April 2012.  Menurut rencana, setelah pulang dari Moskow awak Dilema akan mempromosikan film ini dalam Silk Screen Asian Film Festival di Pittsburg Amerika Serikat. (kf1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar