Senin, 07 November 2011

Mari Pangestu: Kemenparrekraf terus fasilitasi film Indonesia

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong produksi film nasional yang menonjolkan sisi kearifan lokal. Hal itu dikatakan kata Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu, Minggu (6/11) malam.
   "Pemerintah akan dorong terus industri perfilman nasional dan menciptakan iklim yang kondusif bagi pariwisata Indonesia. Kita juga akan berusaha untuk memfasilitasi film-film Indonesia," kata Mari usai menonton premier film Sang Penari.
   Menurut Mari Elka, film produksi dalam negeri merupakan salah satu bentuk pengembangan ekonomi kreatif yang sekaligus mengangkat seni dan tradisi budaya daerah bangsa. "Film Indonesia sebenarnya adalah bentuk ekonomi kreatif yang memiliki dampak ganda terhadap promosi daerah serta seni budaya," kata Mari Elka.
   Dia juga mengatakan bahwa film Sang Penari, yang mengangkat cerita kehidupan penari ronggeng dari Banyumas, dapat membawa dampak positif bagi aspek budaya dan ekonomi. "Ini merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian budaya dan tradisi bangsa kita yang patut dikembangkan," katanya.
   Mari menambahkan bahwa adanya film lokal yang mengangkat tentang budaya dan sejarah dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan daerah yang ada di Indonesia.
   "Film Sang Penari dapat menjadi salah satu cara untuk mempromosikan daerah Banyumas. Apalagi saya dengar batik Banyumas, yang tadinya sudah jarang digunakan oleh warga sekitar, kembali dihidupkan dalam film tersebut,l kata Mari Elka.
   Menurut dia, film lokal mengandung aspek budaya, seni tradisi dan budaya bangsa, serta ekonomi yang sangat penting.
Terkait dengan upaya pemerintah yang berencana untuk membiayai produksi film Indonesia, Mari Elka mengatakan pihaknya belum dapat memastikan.
   "Kami dari Kemenparekraf masih perlu mempelajari sejumlah hal terkait berapa jumlah dananya, bagaimana implementasinya, seperti apa kriterianya, dan sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana pemerintah bermitra dengan pihak swasta," kata Mari Elka.
Dia juga menambahkan bahwa semuanya itu tergantung pada jumlah anggaran yang diterima Kemenparekraf pada 2012. (kf2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar