Kamis, 19 Januari 2012

Visit Lombok 2012: Pesta rakyat ‘Bau Nyale’ dan wisata sepeda

Bandara Internasional Lombok (foto-foto: imam)
BERSEPEDA menyusuri kota Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mulai dari Bandara Internasional Lombok (BIL) sampai ke Tanjung Aan? Jika tertarik, silakan gabung bersama 1500-an peserta lain yang sudah mendaftar di acara bertajuk Bike Make a Tour 2012 yang menjadi bagian dari kegiatan pesta rakyat Bau Nyale. 
   Masyarakat Lombok memiliki legenda bernama Bau Nyale, yang kemudian menjadi pesta rakyat dan prosesinya dijadikan agenda wisata secara nasional dan internasional. Setiap tahun pesta rakyat ini digelar sepekan, mulai 5-12 Februari dengan acara malam puncak berupa ‘berburu’ cacing laut (nyale) pada dinihari. Cacing berwarna sangat indah ini dipercaya merupakan jelmaan Puteri Mandalika. Sebelum mencapai acara puncak Bau Nyale inilah, masyarakat mendapat aneka hiburan sekaligus melaksanakan prosesi ritual. 
   Bupati Lombok Tengah H Suhaili, FT, SH mengatakan  pihaknya bersemangat menyelenggarakan acara Bau Nyale ini di samping untuk melestarikan budaya nenek moyang juga bisa dijadikan daya tarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri. 
   ”Saya kerahkan daya upaya saya untuk terselenggaranya acara sepeda wisata tanggal 11 dan puncaknya di Tanjung Aan tanggal 12 pda acara Bau Nyale yang unik dan meriah. Kunjungi Lombok Tengah maka Anda akan mendapatkan pengalaman yang unik dan tak terlupakan,” ujar H Suhaili yang telah sukses menyelenggarakan acara serupa di tahun sebelumnya
  Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan pesta rakyat tahun 2012 dimeriahkan acara Sepeda Wisata, dimana musisi Dwiki Dharmawan telah ditetapkan sebagai ‘icon’-nya. Dwiki akan ikut bersepeda pada tanggal 12 Februari mendatang. 
  ”Saya akan ikut ke sana tanggal 8 untuk melihat-lihat musik tradisional di sana. Mungkin saja  di antaranya akan saya bawa ke pentas musik internasional, karena musik tradisional kita sangat disukai oleh pecinta musik dunia, unik dan bisa dibuat komposisi jenis musik apa saja,” ujar musisi kelahiran Bandung itu.
Pemukiman Suku Sasak di Desa Sade 
   Namun dalam acara Bau Nyale nanti Dwiki tidak akan menyanyi, melainkan mengikutu acara Sepeda Wisata. Dwiki akan bersepesa Wisata bersama dengan 5000 peserta lainnya yang melakukan start dari Bandara Internasional Lombok menuju ke desa Sade. Di sini para peserta bisa melihat berbagai souvenir khas Sade seperti aksesoris dan tenun khas Lombok.
   Lantas melanjutkan bersepeda ke pantai Kuta Lombok yang memiliki pemandangan dan pantai yang indah serta bisa menikmati berbagai kuliner khas Lombok. Tujuan akhirnya bersepeda ke Tanjung Aan yang menjadi pusat acara Bau Nyale diselenggarakan. Tempat yang belum lama ini dijadikan lokasi syuting film Sajadah Kabah oleh  sutradara dan pemain H Rhoma Irama tersebut akan dimeriahkan berbagai kesenian derah dan pentas music bersama artis dari Jakarta seperti Ita Purnamasari dan Firman, jebolan ajang bakat Indonesian Idol.
  Dwiki yang antusias dengan acara Sepeda Wisata itu sebab memang sudah lama menggemari olahraga bersepada. "Saya sudah menggemari bersepeda itu sejak remaja, mungkin sudah lebih dari tiga puluhtahun. Makanya saya sangat senang sekali dengan ada wisata bersepeda sambil menyaksikan pemandangan yang indah ini,” ujar Dwiki.
   Lombok sudah menjadi pilihan utama bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Khususnya Lombok Tengah kini sedang dirancang berbagai acara untuk disuguhkan kepada wisatawan agar betah dan ingin kembali lagi ke Lombok Tengah. Satu di antaranya Pesta Bau Nyale. Pesta rakyat ini merupakan tradisi perburuan cacing yang mempunyai nilai sakral bagi suku Sasak. Nyale adalah sejenis cacing laun yang muncul dari bebatuan di pagi hari. Masyarakat setempat mempercayai jika mendapat cacingnya banyak pertanda baik nasibnya. Maka tak heran jika masyarakat Lombok dan sekitarnya akan hadir di sana untuk mendapatkan cacing yang konon merupakan jelmaan Puteri Mandalika.

Kisah Putri Mandalika 
Tanjung Aan
Pesta Bau Nyale  adalah sebuah peristiwa dan tradisi yang sangat melegenda dan mempunyai nilai sakral tinggi bagi suku Sasak (suku asli Pulau Lombok) di Desa Sade. Keberadaan pesta ini berkaitan dengan sebuah cerita rakyat yang berkembang di daerah Lombok Tengah bagian Selatan, tepatnya pada masyarakat Prujut. yang merupakan kota kecamatan.
   Cerita itu mengisahkan tentang seorang putri yang sangat arif dan bijaksana, bernama Putri Mandalika. Ia adalahputri dari seorang raja yang  pernah memerintah di negeri Lombok. Wajah sang putri sangat elok, tubuhnya yang ramping dan perangainya yang baik membuat pangeran dari berbagai negeri berkeinginan untuk memperistrinya. Setiap pangeran yang datang melamar tidak ada yang ditolaknya. Namun, antara pangeran yang satu dengan lainnya tidak menerima jika sang putri yang cantik jelita itu diperistri oleh banyak pangeran.
Hal inilah yang akan menimbulkan terjadinya perang antara pangeran yang satu dengan lainnya, hingga membuat Putri Mandalika gelisah. Ia selalu termenung memikirkan bagaimana cara agar tidak terjadi pertumpahan darah.
   Akhirnya, sang putri menyerahkan cintanya untuk seluruh pangeran dan rakyatnya. Melalui kejadian alam luar biasa, sang putri menenggelamkan dirinya ke laut. Tidak seorangpun yang menemukan sang putri. Sebaliknya yang muncul adalah Nyale, sejenis cacing laut yang muncul dari bebatuan di pagi harinya. Nyale inilah yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. (tis) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar