Sabtu, 22 Oktober 2011

Wanda Hamidah antara film dan pilgub DKI

"SAYA bukan comeback ke dunia akting, tapi ini kesempatan pertama dan terakhir saya main film," ujar Wanda Hamidah, politisi Partai Amanat Nasional yang bermain di film Pengejar Angin ditemui Kabar FILM di sela kegiatannya di Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan, Jumat (21/10) sore.
   Koreksi itu disebut Wanda saat dikatakan ia kembali ke dunia hiburan. "Saya sempat malu menerima tawaran menjadi pemeran utama, karena pengalaman akting saya minim. Namun karena kesabaran Mas Hanung (sutradara) membimbing saya, serta para pemain lainnya yang sebenarnya sudah kawakan seperti Mas Mathias Muchus dan kawan-kawan melatih saya dengan rendah hati, saya jadi optimis," lanjut Wanda.
   Menurut dia, film Pengejar Angin termasuk cepat proses pembuatannya. "Dimulai sejak dua bulan sebelum Ramadan ketika saya ditawarkan ikut main," kata Wanda yang memerankan ibu dari Dapunta, remaja kampung Lahat Sumatera Selatan, yang dikenal sebagai pengejar angin.
   Di film ini, Wanda sangat mendukung Dapunta mengejar mimpi-mimpinya menjadi atlet meski ayah Dapunta sangat keras menghalangi cita-cita Dapunta. "Ini sangat memberi inspirasi bagi penonton, baik ibu-ibu maupun para remaja agar mereka tak putus semangat mengejar mimpi," katanya.
   Sebagai anggota Komisi E DPRD DKI -- salah satunya membidangi masalah kesehatan -- Wanda mengakui film yang dibintanginya ini, sangat tepat. "Awalnya saya dihubungi Zazkia Mecca, lalu saya baca naskahnya ternyata sangat cocok dengan peran saya di DPR," katanya.
Yang pasti menurut Wanda, film Pengejar Angin memiliki dimensi ketapatan, yaitu tepat ceritanya, tepat sasarannya dan tepat momentumnya. "Makanya, saya hanya akan bermain film untuk kali ini saja. Karena dunia hiburan sudah saya tinggalkan sejak lama," katanya.

Calon Gubernur DKI Jakarta
Di tengah kesibukannya, perempuan kelahiran Jakarta 21 September 1977 ini mengakui saat ini dirinya tengah mempersiapkan diri mengikuti Pilgub DKI tahun 2012. "Kalau masyarakat mau mendukung saya dan partai saya mengusung saya, saya siap maju di pilgub DKI," katanya.
   Wanda mengaku mendapat dorongan dari masyarakat di sosial media, maupun PAN. Namun, secara organisasi belum ada 'ketuk palu', yang menyatakan dirinya menerima amanat maju ke Pilgub. "Secara pribadi, kesempatan dan persiapan saya sudah 100 persen," kata Wanda, seraya menyebutkan bahwa prioritas DKI Jakarta adalah menjadi lebih manusiawi.
   Sedikit berkisah ke belakang, Wanda mengaku masuk organisasi politik atas dorongan pribadi, bukan diminta. "Saat PAN dideklarasikan saya hadir dan melihat tokoh saya Amien Rais yang membuat saya semangat mewujudkan mimpi tentang Indonesia. Saya pun mendaftarkan diri datang ke Jl H Nawi dan mengisi formulir. Ingat ya, saya tidak direkrut, tapi saya mengajukan diri, dan diterima menjadi kader PAN," katanya.
   Setelah sekian lama menjadi pengurus, pada 2004 Wanda mulai mengikuti proses Pemilu yang sangat ia syukuri karena ia bisa berkeliling Indonesia dan belajar berpolitik.
   "Tapi baru pada 2009 saya beranikan diri  ikut Pemilu karena saya merasa sudah matang dari segi  pengalaman politik dan pendidikan," kata lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti pada 2000 yang kemudian meraih gelar magister Kenotariatan di Universitas Indonesia pada 2006 itu.
   Pada 2009 itulah wanita yang pernah aktif sebagai notaris dan Public Relation itu terpilih menjadi anggota DPRD DKI 2009-2014 dari daerah pemilihan Jakarta Selatan. Dan kini  ia ingin memanfaatkan momentum Pilkada 2012 dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI pada Pilkada DKI. Jika Wanda terpilih, maka akan menjadi sejarah baru DKI Jakarta dipimpin seorang mpok-mpok.(tis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar