Rabu, 23 November 2011

Keindahan Lombok mulai dilirik pembuat film


Rumah Adat Suku Sasak di Lombok
SEJUMLAH kawasan wisata di tanah air semakin mendapat tempat di kalangan pembuat film. Tidak hanya dari dalam negeri, juga produser film Hollywood, Rob Allyn pun memanfaatkan keindahan alam nusantara di Candi Borobudur untuk syuting film Java Heat. Sebelumnya, film Eat Pray Love mengambil lokasi di Bali. 
   Bahkan, tahun depan Rob Allyn akan membikin film bernapaskan budaya dan kepariwisataan Indonesia-Amerika dengan lokasi syuting di Lombok, NTB. "Saya bangga bisa membuat film di sekitar Candi Borobudur, Jateng, juga syuting di beberapa tempat penting di Yogyakarta, termasuk Kesultanan Yogya. Tahun depan saya akan kembali ke Indonesia. Saya punya impian membikin film di Lombok. Negeri Lombok surga baru buat saya," kata produser itu ketika didampingi sutradara Conor Allyn menggelar jumpa pers film Java Heat di Yogyakarta baru-baru ini.
   Pemda Lombok sendiri, seperti diutarakan Drs Muhammad Nasir, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat, senang sekali jika daerah Lombok dan daerah lainnya di NTB dijadikan lokasi syuting baik film Indonesia maupun asing.
   Muhammad Nasir mengakui pesona alam NTB sangat unik dan menarik. Di Lombok, misalnya, pesona itu tidak saja berupa panorama alamnya yang eksotis di darat dan di laut, tetapi juga keunikan seni dan budayanya. Keberadaan suku Sasak yang dikenal punya daya tarik aneka tarian telah memberi inspirasi bagi sutradara dan produser film asing untuk membuat film di Lombok dan daerah lainnya di Nusa Tenggara Barat.
   "Kami akan dengan senang hati menjamu tamu para sutradara dan produser asing maupun Indonesia yang akan bikin film di NTB. Raja Dangdut Rhoma Irama baru saja beres bikin film di Lombok. Masyarakat membantunya hingga Rhoma ketagihan ingin syuting di Lombok lagi dalam cerita film yang baru," tutur Muhammad Nasir kepada para wartawan peserta Press Tour Pusat Komunikasi Publik di Cafe Montong, Senggigi, Minggu lalu.
   Rhoma Irama saat membuat film Sajadah Ka'bah di Lombok, mengakui pesona alam Lombok luar biasa menarik. "Lokasi syuting film di Lombok semuanya menarik. Makanya, saya sudah menyiapkan cerita film yang lain untuk syuting di Lombok, terutama di sekitar Pantai Kute, Taman Narmada, dan beberapa tempat lain termasuk panorama alam sepanjang Pantai Senggigi," ujar Rhoma.
   Raja Dangdut ini juga mengakui kecantikan pesona seni budaya yang hidup di tengah perkampungan desa adat Sasak, Dusun Sade, Rambitan, Lombok. Selain ada tarian gendang baleq, warga Dusun Sade juga memiliki beragam tarian khas yang tak kalah uniknya dengan tarian rakyat lainnya di Sumbawa, Bima, dan daerah lainnya di NTB.
Pantai Tanjung Aan di NTB-Lombok
   "Kami selalu berpesan kepada produser dan sutradara film, jika ingin bikin film di Lombok, NTB, usahakan kegiatan itu bisa menguntungkan masyarakat setempat. Misalnya, membeli buah-buahan atau makanan tambahan dari masyarakat setempat. Bisa juga memanfaatkan kesenian khas atau melibatkan warga setempat sebagai tenaga kerja. Alhamdulillah, ketika Rhoma Irama bikin film di Lombok baru-baru ini, beliau menggunakan banyak warga Lombok sebagai pekerja harian. Juga membeli banyak kelapa muda, mangga, durian, manggis, dan bahkan memesan makanan dari warga Lombok," tutur Muhammad Nasir lagi.
   Kini sejumlah lokasi di NTB yang memiliki beragam pesona alam pegunungan, pantai, dan seni budayanya, terus dirawat masyarakat setempat. Lembaga adat Sasak seperti yang ada di Dusun Sade juga menata daerah lingkungan mereka agar senantiasa tampil unik. Setiap rombongan tamu yang berkunjung ke desa adat itu disuguhi aneka tarian persahabatan. Suasana itulah yang memberi inspirasi para sutradara dan produser film asing menjadikan dusun adat Sasak di Sade menarik sekali difilmkan. (kf1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar