Selasa, 10 Januari 2012

Monaco negeri cantik lebih kecil dari Depok

Kota pelabuhan Monaco terlihat dari Istana Monaco. Jalan raya itu kerap dijadikan ajang Grand Prix Formula 1. (foto: imam)
MENDENGAR nama Monaco, yang terlintas adalah arena balap  Grandprix Formula 1, Istana Raja Monaco, dan arena judi kasino. Maka ketika ada ‘tawaran’ dari pihak staf Konjen RI di Marseille --- yang selalu mengawal delegasi Indonesia di Festival Film Cannes 2011 -- untuk mampir ke Monaco, saya tidak menolak.
   Bersama rombongan minus Happy Salma, yang memilih menonton film ‘misbar’ di hari kedua Cannes, kami berangkat pukul 15.00 waktu Cannes, Perancis. Informasi saya dapat, perjalanan ke Monaco sekitar 2,5 jam.
  Ini menjadi perjalanan lintas negara. Namun, karena kami nongkrong di dalam mobil dinas Konjen RI, urusan administrasi lancar tanpa ada pemeriksaan paspor, misalnya.
   Melalui pintu tol yang menghubungkan negara Perancis dan Monaco, terlihat belasan tunnel berbentuk lorong. Lorong ini dibuat dengan cara membor gunung dan tebing. Sungguh eksotis. Kawasan ini pula, yang menjadi lokasi tragedi terjunnya mobil istri Pangeran Rainier III, Grace Kelly. Putri Grace meninggal dunia tahun 1982. Diduga ia terkena stroke saat berkendara dan tak mampu lagi mengontrol kendaraannya yang dikemudikannya ketika mengantar sekolah anaknya, Stephanie yang piatu.
Di depan Istana Monaco bersama Putri Indonesia Qory Sandioriva
 sekitar pukul 18.30 WIB
   Di perjalanan sebelum sampai Monte Carlo, mobil berhenti di pabrik pembuatan parfum tradisional terkenal, Fragonard, yang berdiri sejak 1926. Pabrik parfum eksklusif ini hanya berada di Grasse dan Eze saja. Hanya 30 menit saja di sini, lalu perjalanan di lanjutkan. Tiba di Istana Monaco saya jadi teringat istana Anak-anak di Taman Mini dan banyak bangunan di Jakarta, yang mengadopsi gaya mediteranian.
   Akhirnya sampailah juga di Casino de MonteCarlo. Lokasi ini merupakan jantung kota, yang menjadi daya tarik wisatawan dunia. Bangunan kasino tua sejak 1863 itu sangat menarik dari arsitekturnya yang bergaya Belle Epoque dengan interior mewah seperti lukisan, hiasan yang tertata apik, dan tempat ini kerap menjadi lokasi pembuatan film box office dunia.
   Tidak sengaja, saya mendengar percakapan ‘orang Indonesia’ yang turun dari sebuah mobil mewah dan kemudian masuk ke kasino. Pasti dia orang tajir. Sebagai negara yang dikenal berbiaya hidup tertinggi di kawasan French Riviera, Monaco menjadi tempat tinggal orang-orang jet set, maupun tempat tujuan para wisatawan kaya yang i-ngin memanjakan diri.
   Keunikan lain dari kasino ini adalah beragamnya jenis permainan judi yang mereka tawarkan. Antara lain adalah aneka roulette Eropa dan Inggris, 30 et 40, Chemin de fer, Blackjack hingga jackpot.
   Bahkan, Casino de Monte Carlo ini juga mengklaim dirinya sebagai satu-satunya kasino di dunia yang mampu menggelar sekian banyak permainan judi dalam waktu bersamaan. Dari sekian banyak permainan, French Roulette tetap jadi terfavorit. Pengunjungnya? Meski sekelebat mampir, saya melihat orang tua (benar-benar tua) yang sepertinya ‘keranjingan’ main game, dan juga anak-anak seusia SMP. Lagi-lagi, saya teringat game yang biasa ada di mal-mal di Jakarta.
Bis wisata yang unik siap membawa wisatawan
   Monaco luasnya 1,8 km2, berarti lebih kecil daripada kota Depok di Jawa Barat yakni 200,29 km2. Namun, ‘pemda’ Monaco canggih menata kota untuk Istana tempat tinggal Pangeran Rainier III, pelabuhan, hotel, arena balap, semua dikemas jadi satu tanpa ada ruang tersisa yang sia-sia untuk dijual kepada wisatawan.
   Saya sedang tidak beruntung ketika tiba di Istana Monaco, karena upacara pergantian pengawal istana berlangsung setiap pukul 11.-55, cukup menarik minat wisatawan maupun penduduk lokal. Bagi yang ingin melihat istana, bayar 6 Euro.
   Di bagian tepi laut, Monaco juga memiliki museum andalan, Oceanographic Museum, yang digagas Pangeran Albert I dari Monaco, mantan Angkatan Laut sekaligus peneliti kelautan. Di sini digelar berbagai koleksi ilmiah beliau yang terdiri dari berbagai jenis ikan, spesimen hingga kerangka tulang ikan.
Layaknya lokasi wisata, istana Monaco dikeliling para pedagang suvenir yang menetap di sana. Berbagai pernik seperti topi, t-shirt, gantungan kunci, kudapan, es krim, bahkan bendera tersedia di sini dengan harga rata-rata tak lebih dari 20 Euro. Saat melihat bendera, saya merasa ada di Indonesia. Ya, lambang negara Monaco memang ‘Merah Putih’, sama dengan Indonesia. Mungkin sebetulnya Monaco dan Indonesia masih bersaudara, pikir saya iseng.

Geografis
Monaco terletak di pinggir Laut Mediterania, antara kota Nice (Perancis ) dan perbatasan Italia. Sejarah Monako dimulai dari sebuah benteng yang di-bangun di atas perbukitan karang yang menjorok ke Laut Mediterania.
   Pada Januari 1297 wilayah ini di-kuasai faksi-faksi di Italia yang menentang Paus, sampai akhirnya sekelompok kecil tentara yang dipimpin oleh Francois Grimaldi yang memasuki benteng dengan menya-mar biarawan, mengambil alih benteng itu. Setelah kematiannya tahun 1309, Francois digantikan sepupunya, Rainer I, Lord of Cagnes, sekaligus mengawali kekuasaan keturunan keluarga Grimaldi yang berlangsung sampai hari ini.
   Meskipun sangat mungil negara Monaco dengan luas hanya 1.8 kilometer persegi, Monako merupakan pelabuhan penting dan pos militer strategis di awal sejarahnya. Tahun 1861, kerajaan ini menyerahkan sebagian teritorinya kepada Perancis dengan imbalan kemerdekaan dan bantuan keuangan. Penguasa Monaco saat itu, Charles III memfokuskan diri pada pembangunan ekonomi lewat pariwisata dan perjudian.
   Rainer naik tahta lebih dari 50 tahun, menjadikannya sebagai salah satu pemimpin negara terlama pada abad ke-20. Ia melakukan diversifikasi dengan menjadikan Monaco sebagai pusat perusahaan perbankan dan pusat konvensi. Ia digantikan putranya, Pangeran Albert II tak lama sebelum ia meninggal dunia tahun 2005.
   Sejarah modern Monako mencakup pernikahan Pangeran Rainier III yang naik tahta tahun 1949 dengan bintang film AS, Grace Kelly. Putri Grace meninggal dunia tahun 1982 dalam suatu kecelakaan mobil di Monako.
Kepangeranan Monako (bahasa Perancis: PrincipautĂ© de Monaco atau Monaco; Monegasque: Mu-negu atau Principatu de Munegu) adalah sebuah negara-kota dan negara terkecil kedua di dunia, setelah Vatikan, yang terletak di antara Laut Mediterania dan Perancis di sepanjang Pantai Biru ( CĂ´te d’Azur ). (teguh imam suryadi)

1 komentar: